LAHAT, KORANRADAR.ID Mappilu PWI Lahat menerima pengaduan dugaan pencatutan nama di Verifikasi Faktual (Verfak) calon perseorangan. Bahkan pengaduan itu berasal dari Salin Yuniko yang merupakan pengurus Mappilu PWI Lahat. Mirisnya lagi nama orang tuanya yang sudah meninggal dunia pun ikut tercatut untuk dukungan calon perseorangan.
Saplin Yukiko, yang berdomisili warga Desa Tebing Tinggi, Kecamatan Mulak Ulu, Lahat, ini mengatakan bahwa dirinya tidak pernah merasa memberikan dukungan kepada calon perseorangan terlebih orang tuanya yang sudah lama meninggal dunia, tiba - tiba setelah di cek di website KPU ternyata namanya muncul.
Dia menyebutkan, saat petugas verifikasi PPS kerumah dalam lembaran verfak di contreng tidak mendukung, tapi anehnya setelah di cek di website: //infopemilu status mendukung.
Tidak hanya itu, lanjut dia, setelah diteliti di website KPU juga terjadi kesalahan nama dan NIK nya.
"Nama saya tertulis salah Salin Iuniko padahal nama lengkap saya Saplin Yuniko tapi NIK nya benar," terangnya, Selasa (09/07/24).
Salin Iuniko menduga, proses Verfak yang dilakukan KPU Lahat masih carut marut dan dirinya mensinyalir kemungkinan masih banyak terjadi pencatutan dukungan.
"Saya tidak pernah merasa memberikan dukungan apalagi ibu saya yang sudah lama meninggal dunia. Saya minta KPU Lahat menghapus nama saya dan ibu nya untuk dukungan calon perseorangan," ungkapnya.
Sementara itu, Ketua Mappilu PWI Lahat, Ferry Oktariza, SH menegaskan, pihak KPU Lahat harus segera memverifikasi dan menghapus nama dari dugaan pencatutan nama tersebut jika benar itu terjadi kesalahan.
"Mappilu PWI Lahat telah menerima pengaduan dari Saplin Yuniko untuk segera ditindak lanjuti," pungkasnya.(man)