PLN Gelar Tasyakuran dan Doa Bersama Anak Yatim

Rabu 19 Jun 2024 - 19:41 WIB
Reporter : Swan
Editor : Swan

OKU TIMUR, KORANRADAR.ID     - PLN meresmikan SUTET 275 kV Muara Enim - Gumawang dan berhasil menambah kapasitas pasokan listrik pada GITET 275 kV Gumawang sebesar 3 x 250 MVA. 

Beroperasinya SUTET 275 kV ini diharapkan meningkatkan keandalan pasokan listrik guna mendorong tumbuhnya investasi di Provinsi Sumatera Selatan dan Provinsi Lampung.

Peresmian dilakukan langsung oleh Direktur Manajemen Proyek dan Energi Baru Terbarukan, Wiluyo Kusdwiharto. Didampingi Executive Vice President Konstruksi Sumatera Kalimantan dan Sulawesi PT PLN (Persero), Weddy Bernardi Sudirman, bersama seluruh General Manager Se-Sumatera beserta jajaran. 

Turut hadir Pj Gubernur Sumatera Selatan, yang diwakili oleh Kepala Bidang Ketenagalistrikan Dinas ESDM Provinsi Sumatera Selatan, Idham SP, Bupati OKU Timur yang diwakili oleh Assisten Bidang Administrasi Umum, Bapak Sutrisno, S.E., M.M, Kepala Kejaksaaan Tinggi Sumatera Selatan, Dr. Yulianto, S.H., M.H, Kepala Dinas ESDM Provinsi Sumatera Selatan, Hendriansyah, S.T.,M.Si, Kepala Kantor Wilayah BPN Sumatera Selatan, Asnawari, S.H., M.Si, Dandim 0403 Baturaja, Kapolres OKU Timur beserta jajaran yang dipusatkan di GITET 275 kV Gumawang.

  Kepala Bidang Ketenagalistrikan Dinas ESDM Provinsi Sumatera Selatan, Idham SP, mengapresiasi komitmen PLN untuk terus memenuhi kebutuhan listrik di Provinsi Sumatera Selatan.

  Idham menerangkan, pembangunan SUTET 275 kV Muara Enim - Gumawang dan GITET 275 kV Gumawang ini adalah untuk meningkatkan keandalan sistem interkoneksi di Pulau Sumatera. Sebagai rangkaian tol listrik 275 kV Sumatera untuk evakuasi daya dari PLTU sumsel 8 berkapasitas 2 x 600 Megawatt di Muara Enim. 

  Sehingga meningkatkan keandalan pasokan listrik di Provinsi Sumatera Selatan. Sekaligus sebagai tulang punggung untuk menopang sistem kelistrikan di Provinsi Sumatera Selatan dan Lampung.

  Idham menuturkan, secara umum kondisi ketenagalistrikan di Provinsi Sumatera Selatan dalam keadaan baik terutama untuk pasokan daya. Karena pembangkit listrik banyak di bangun di Sumatera Selatan. Saat ini rasio desa berlistrik di Sumatera Selatan telah mencapai 99,26%. Tersisa 24 desa yang belum teraliri listrik milik PLN dari total sebanyak 3.258 desa yang ada di Provinsi Sumatera Selatan.

  ‘’Rasio elektrifikasi pelanggan di Sumatera Selatan telah mencapai 99,9%, kurang 0,1% saja untuk mencapai 100% masyarakat berlistrik di Sumsel. Kami berharap semoga PLN dapat segera menuntaskan pembangunan sistem kelistrikan di Sumsel. Guna melistriki seluruh wilayah Sumsel dan rasio elektrifikasi ini dapat tercapai 100% pada tahun 2025 mendatang,’’ lanjut Idham

  Idham mengajak Pemerintah Pusat dan Daerah beserta seluruh lapisan masyarakat untuk turut serta membantu PLN dalam upaya penyelesaian pembangunan sistem kelistrikan di Provinsi Sumsel. "Demi peningkatan keandalan sistem kelistrikan di Provinsi Sumatera Selatan untuk mewujudkan Sumatera Selatan Maju, Terdepan dan Berkelanjutan atau MAPAN," tuntasnya

  Sementara itu, Direktur Manajemen Proyek dan Energi Baru Terbarukan PT PLN (Persero), Wiluyo Kusdwiharto menjelaskan bahwa kondisi kelistrikan Pulau Sumatera secara umum, maupun secara khusus di Sumatera Selatan dalam keadaan aman dan cukup.

  “Dengan beroperasinya SUTET 275 kV ini, sistem kelistrikan di Provinsi Sumatera Selatan dan Lampung akan semakin andal dan mampu memenuhi kebutuhan listrik masyarakat. Ketersediaan pasokan listrik yang cukup ini tentu akan mendorong munculnya industri dan bisnis serta membuat masyarakat lebih produktif, sehingga harapannya bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” ucap Wiluyo.

  Sumatera Selatan merupakan Provinsi yang dilabelkan sebagai lumbung energi di Pulau Sumatera. Kedepan akan banyak dibangun pembangkit-pembangkit listrik dan juga transmisi dan GI yang nantinya akan melistriki seluruh Sumatera. Beroperasinya pembangkit listrik terbesar di Pulau Sumatera yaitu PLTU Sumsel 8 berkapasitas 1200 MW, 2 x 600 MW, beroperasinya PLTU Sumsel 1 di Muara Enim dan PLTU Sumbagsel 1 di Baturaja pada tahun 2025 mendatang, akan semakin memperkuat sistem kelistrikan yang ada si Pulau Sumatera. 

  ‘’Potensi energi listrik yang besar ini harus dihubungkan kedalam 1 sistem interkoneksi melalui Transmisi dan Gardu Induk yang ada sehingga listrik tersebut dapat dimanfaatkan untuk mendukung keandalan sistem kelistrikan mulai dari Provinsi Aceh hingga ke Provinsi Lampung,’’ terang Wiluyo

  Wiluyo menegaskan komitmen PLN untuk terus berupaya bergerak cepat mendorong pembangunan Tol Listrik Sumatera yang merupakan proyek strategis nasional. ‘’Pembangunan Infrastruktur ini menjadi bukti PLN bersama Pemerintah terus berupaya memberikan suplai listrik yang andal dan cukup untuk seluruh masyarakat, khususnya di Pulau Sumatera,’’ imbuh Wiluyo

  GM PLN Unit Induk Pembangunan Sumatera bagian Selatan (UIP SBS), Wahidin menyampaikan, dalam upaya penyediaan energi listrik PLN terus berkomitmen menghadirkan layanan kelistrikan yang andal dan berkualitas kepada masyarakat. 

  "PLN UIP Sumbagsel telah melakukan penyalaan pertama/energize objek vital SUTET 275 kV Muara Enim – Gumawang pada hari Senin, tanggal 7 Mei 2024 dan telah ber SLO (Sertipikat Laik Operasi) pada tanggal 21 Mei 2024,’’ buka Wahidin. 

  Dalam laporannya, Wahidin mengungkapkan, beroperasinya SUTET ini akan menopang sub-sistem Sumbagsel yang saat ini memiliki beban puncak 2.512 Mega Watt (MW) dan memperkuat pasokan listrik di Provinsi Sumatra Selatan dan menaikkan pertumbuhan ekonomi.

  Dirinya menjelaskan bahwa proses penyelesaian jalur transmisi SUTET 275 kV Muara Enim – Gumawang sangatlah menantang. Melintasi 3 Kabupaten, Muara Enim, OKU dan OKU Timur, melintasi 9 Kecamatan dan 37 Desa. SUTET ini terdiri atas 325 tower dengan panjang jalur transmisi 117,1 kilo meter, yang melewati daerah berkontur ekstrim perbukitan, rawa, perkebunan dan persawahan dengan akses yang sulit dalam penyelesaian pekerjaan sipil pondasi, pemasangan tower dan penarikan kabel.

  Wahidin memaparkan, pencapaian Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) saat ini telah mencapai 90,92 persen. Ini merupakan bukti komitmen bahwa proyek ini berkontribusi dalam mendorong industri lokal untuk peningkatan pemanfaatan produk dalam negeri.

  ‘’Syukur alhamdulilah seluruh proses pembangunan ini kami laksanakan dengan penerapan prinsip Keselamatan, Kesehatan Kerja (K3) dan Lingkungan secara konsisten sehingga tercapai Zero Accident,’’ lanjutnya (sep)

 

Kategori :