Origami, Lambang Pesan Perdamaian dan Harapan

Sabtu 19 Oct 2024 - 22:48 WIB
Reporter : asifardiansyah
Editor : asifardiansyah

JAKARTA, KORANRADAR.ID INILAH kisah origami bunga teratai yang indah, yang dibuat dari kertas berwarna dan dilipat menyerupai bentuk bunga teratai. Origami ini dibuat untuk menyebarkan pesan kuat “Sejati, Baik, dan Sabar,” di seluruh dunia.

Teratai kertas kecil yang indah itu, adalah bagian dari upaya yang dilakukan oleh Petals of Peace (Kelopak Perdamaian), yakni sebuah inisiatif yang digagas di Brisbane, Australia. Duta besar inisiatif ini adalah Jane Dai, ada kisah memilukan di balik pembuatan origami teratai yang dia lakukan.

Putri Jane, Fadu kecil, lahir di Australia, dan pernah sekali, mereka pergi mengunjungi kerabatnya di Tiongkok. Seluruh keluarganya berlatih dan mempraktekkan sistem meditasi yang disebut Falun Dafa (juga dikenal sebagai Falun Gong). Keluarganya sangat diuntungkan dengan praktik ajaran moral ini. Selain kesehatan yang meningkat pesat, terutamanya adalah, mereka menjadi orang yang lebih jujur, ramah dan baik hati.

Falun Dafa diperkenalkan di Tiongkok pada tahun 1992, dan dalam beberapa tahun, latihan ini menjadi sangat populer karena manfaat kesehatannya yang nyata dan luar biasa. Saat itu di Tiongkok saja diperkirakan sedikitnya ada 70 juta orang yang melakukan latihan meditasi yang damai ini.

Namun pada tanggal 20 Juli 1999, pemimpin rezim komunis Tiongkok saat itu, Jiang Zemin, didorong rasa cemburu karena jumlah orang yang berlatih Falun Dafa di Tiongkok sangat banyak dan terus bertambah dia memusnahkan latihan Falun Dafa.

Segalanya segera berubah untuk keluarga Fadu kecil. Ayahnya, yang berlatih Falun Dafa setiap hari di taman, tidak mengerti mengapa dia tidak diizinkan melakukan latihan ringan ini lagi mulai 20 Juli dan seterusnya. Dalam upaya untuk membuat rezim komunis tahu bahwa mereka telah melakukan “kesalahan besar,” dia menulis sebuah surat yang menjelaskan bagaimana dia mendapat hanya manfaat positif dari latihan Falun Dafa.

Sekelompok pejabat komunis dan polisi masuk ke rumah Fadu untuk membawa Ayahnya pergi. Setelah itu, Ayahnya dipenjara secara ilegal, dia menjalani penyiksaan. Akhirnya dia tewas terbunuh. 

Fadu dan Ibunya kembali ke Australia, tapi tetap merindukan keluarga mereka di rumah; Sepertinya tiba-tiba dunia menjadi gelap dan sepi bagi mereka. Untuk melepaskan diri dari kegelapan ini, dan untuk menyebarkan pesan belas kasih kepada semua anak lain yang kehilangan orang tua mereka akibat penganiayaan Falun Dafa, mereka mulai melipat bunga teratai kertas.

Dengan setiap kelopak yang dilipat, mereka berharap bisa menyebarkan kesadaran ke seluruh dunia, dan melawan ketidakadilan yang sedang berlangsung di Tiongkok. Inisiatif Petals of Peace dimulai pada tahun 2003 dan dengan cepat menyebar ke seluruh dunia. Seringkali, sebuah penunjuk kecil, dengan informasi penganiayaan tercetak di atasnya, dilekatkan pada teratai dan dihiasi beberapa manik-manik.

Orang-orang baik hati yang membuat karya origami untuk dibagikan secara gratis ini, telah mencurahkan banyak usaha untuk memotong, melipat, mengikat, meregangkan kelopak bunga, dan mencetak kartu.

Meskipun proses pembuatan bunga memakan waktu cukup lama, seorang sukarelawan di Massachusetts mengatakan, “Kami tidak pernah merasa sulit atau membuang banyak waktu. Sebenarnya prosesnya sangat menyenangkan. Bunga teratai ini begitu indah, dan kami berbagi keindahan dengan orang lain. Ketika orang lain melihat bunga teratai kertas yang dibagikan, kebaikan dan kecantikan di dalam hati mereka akan terbangun, dan ini akan membantu mereka untuk mendukung ‘Sejati, Baik, Sabar.'”

Di India, ada banyak inisiatif yang diambil oleh praktisi Falun Dafa untuk membantu anak-anak di sekolah dan komunitas lain, untuk belajar bagaimana membuat bunga-bunga ini. Tania Vinogradovo, seorang guru seni di Pondicherry, India, belajar membuat origami teratai dari seorang wanita di Jerman.

Baginya, hanya dibutuhkan beberapa menit untuk menyelesaikan semuanya: sembilan lembar kertas, benang, dan sebuah kertas yang tercetak kata-kata “Truth, Compassion, Tolerance” (Sejati-Baik-Sabar), ketelitian, ketekunan, serta niat yang tulus, dan segera, satu origami teratai sudah selesai dibuat!

Setiap kali dia membagikan teratai berkilau warna-warni ini, orang-orang akan mengungkapkan kebahagiaan dan kegembiraan mereka. Dia mengatakan “orang sepertinya bisa mengerti betapa luar biasa dan indahnya teratai ini.” Sebagai simbol kemurnian dan kecantikan yang sempurna, bunga teratai sudah diapresiasi sejak masa yang jauh lampau. Keindahan dan makna mendalamnya jauh lebih banyak dari pada apa yang terlihat.

Sebagai bibit kecil yang ditanam di air keruh, tumbuh menjadi bunga indah yang memancarkan aura keagungannya sendiri, dan terbebas dari cemaran air kotor yang ada di sekelilingnya. Demikian pula, “teratai harapan” telah menemukan tempatnya yang dekat dengan hati orang-orang di seluruh dunia. Beberapa dari mereka menggantungnya di dalam mobil dan tas mereka, sementara yang lain menyimpannya di rumah, dan sepertinya tidak bisa berhenti menghargai keindahan bunga-bunga itu. (era)

Kategori :

Terkait

Terpopuler

Sabtu 19 Oct 2024 - 22:46 WIB

Sejarah Dewa Kwan Kong (Guan Yu)

Sabtu 19 Oct 2024 - 22:51 WIB

Legenda Burung Han Hao

Sabtu 19 Oct 2024 - 22:44 WIB

Miliki 200 Judul Cerita

Sabtu 19 Oct 2024 - 22:47 WIB

Sejarah Teh, Tiongkok