Kelompok Tani Gelar Pengendalian Massal
MARTAPURA, KORANRADAR.ID - Memasuki musim taman kedua tahun ini, hama sundep atau hama penggerek batang mulai menyerang tanaman padi petani. Serangan hama sundep ini sangat cepat berkembang dan menyerang tanaman padi yang baru ditanam petani.
Seperti yang dialami petani di Kecamatan Martapura. Serangan hama sundep telah menyerang mulai pada pembibitan hingga bibit selesai ditanam. Untuk mencegah meluasnya serangan hama sundep ini, petani bersama pihak Dinas Pertanian melakukan Gerakan Pengendalian (Gerdal) secara massal.
Seperti yang dilakukan 3 kelompok tani di Kelurahan Bukit Sari, Kecamatan Martapura, Kabupaten OKU Timur. Menurut Koordiantor Lapangan BPP Martapara dari Dinas Pertanian OKU Timur, Nomariandi, hama sundep adalah hama yang menyerang batang padi yang baru ditanam.
"Hama ini memang harus cepat ditanggulangi, sebab akan menyebabkan gagal tanam hingga gagal panen," ujar Nomariandi yang didampingi Penyuluh Pertanian Keluharan Bukit Sari, Yuliana.
Dirinya menyebutkan, hama sundep berkembang dari tumpukan jerami yang basah dan membusuk usai panen. Dimulai dari telur, menetas menjadi ulat. "Ulat inilah yang menyerang batang padi. Ulat tersebut berkembang menjadi keper, semacam kupu-kupu kecil yang berwarna putih," jelasnya.
Keper lanjut Nomariandi kemudian bertelur di batang padi, telur itu kembali menetas dan menyerang pagd. "Begitulah seterusnya berkembang menjadi banyak, jika tidak dikendalikan dengan racun hama akan merugikan petani karena menyebabkan tanaman padi mati," ungkapnya.
Disebutkan Nomariandi, sangat mudah menandakan bakal ada serang hama sundep, yakni ketika banyaknya kupu-kupu kecil atau keper yang berdatangan ke rumah-rumah warga di malam hari. "Jika ada tanda-tanda itu harus segera lakukan gerakan pengendalian jangan menunggu lagi," himbaunya.
Sementara Nurhidayatullah, PUPT Dinas Pertanian Provinsi Sumsel untuk Kecamatan Martapura mengatakan bahayavhama penggerek padi sangat meresahkan petani. Jika tidak dikendalikan, tingkat gagal panen petani mencapi 80 persen.
"Hama ini sebenarnya setiap tahun ada. Tapi biasanya tidak terlalu banyak. Kali ini memang dilaporkan hama ini sedang banyak atau merebak. Hampir merata di seluruh OKU Timur," ungkapnya seraya mengatakan saat ini untuk mengendalikan hama sundep ada racunnya sendiri yakni insektisida sistemik atau racun sundep. (awa)