SEMENDO, KORANRADAR.ID – PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) Area Lumut Balai menggelar rapat koordinasi dengan pihak kepolisian dan koramil sekitar wilayah kerja di kecamatan Semende Darat Laut Kab. Muara Enim. Catur Hendro Utomo selaku General Manager PGE Area Lumut Balai bersama jajaran manajemen dan perwira PGE memastikan strategi pengamanan dan penanganan masalah di masa libur panjang Idul Fitri 1445 H.
"Saat ini barometer kegiatan PGE yang menjadi concern untuk pengawasan utama adalah pekerjaan project pengembangan PLTP LMB Unit-2 yang dilaksanakan oleh Perusahaan Konsorsium (Mitsubishi Corporation, PT Wijaya Karya (Perserto) TBK, SEPCOIII Electric Power Construction Co., Ltd.)." kata catur. Project pengembangan LMB Unit-2 akan menambah total kapasitas terpasang PGE di wilayah Sumatera Selatan, setelah sebelumnya 55 MW yang dihasilkan dari Proyek Lumut Balai Unit - 1 yang mulai beroperasi 2019 nantinya akan menjadi 110 MW, menjadikan sebagai PLTP terbesar ketiga di Sumatera. PGE optimis mendorong tumbuhnya ekosistem hijau secara global hingga 4 unit dengan target di tahun 2030.
Acara rapat koordinasi pelaksanaan pengamanan objek vital nasional (obvitnas) dan (PSN) proyek strategis nasional dihadiri oleh Kapolsek Semendo, Danramil Semendo, Danramil Pengandonan, Pospol Tanjung Agung & Kapolsek Ulu Ogan. "untuk Kecamatan ulu ogan sebagai jalur gerbang masuk lokasi PGE dari jalan propinsi tentunya menjadi sektor pengamanan terdepan wilayah kami, dan kami akan siap dalam pengamanan mobilisasi asset perusahaan bersama jajaran polri" ujar Tanjung selaku komandan koramil pangandonan Kab. OKU.
Tentang PT Pertamina Geothermal Energy Tbk.
PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE) (IDX: PGEO) merupakan bagian dari Subholding Power & New Renewable Energy (PNRE) PT Pertamina (Persero) yang bergerak di bidang eksplorasi, eksploitasi, dan produksi panas bumi. Saat ini PGE mengelola 13 Wilayah Kerja Panas Bumi dan 1 Wilayah Kerja Penugasan dengan kapasitas terpasang sebesar 1.877 MW, terbagi 672,5 MW yang dioperasikan dan dikelola langsung oleh PGE dan 1.205 MW dikelola dengan skema Kontrak Operasi Bersama. Kapasitas terpasang panas bumi di wilayah kerja PGE berkontribusi sekitar 80% dari total kapasitas terpasang panas bumi di Indonesia, dengan potensi pengurangan emisi CO2 sebesar sekitar 9,7 juta ton CO2 per tahun.
Sebagai world class green energy company, PGE ingin menciptakan nilai dengan memaksimalkan pengelolaan end-to-end potensi panas bumi beserta produk turunannya serta berpartisipasi dalam agenda dekarbonasi nasional dan global untuk menunjang Indonesia net zero emission 2060. PGE memiliki kredensial ESG yang sangat baik dengan 16 penghargaan PROPER Emas sejak 2011 sampai 2023 dalam penghargaan kepatuhan lingkungan tertinggi dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Peringkat & Keterlibatan ESG.
Kategori :