KAYUAGUNG, KORANRADAR.ID - Kementerian Pertanian bersama Tentara Nasional Indonesia (TNI) melakukan percepatan optimalisasi lahan rawa lebak guna mengejar peningkatan produksi utamanya beras. Tahun ini seluas 65.000 hektare lahan rawa di OKI akan dioptimasi guna mengenjot produktivitas padi.
Tahap awal seluas 270 Ha lahan rawa lebak di Desa Suka Pulih Kecamatan Pedamaran OKI mulai dikerjakan.
"Secara keseluruhan di Sukapulih ini ada 970 Ha lahan pertanian siap dioptimasi. Tahap awal pengerjaan sebanyak 270 Ha," ujar Kepala Dinas Ketahanan Pangan Tanaman Pangan dan Holtikultura Kabupaten OKI Sahrul di Sukapulih, Minggu 10 Maret 2024.
Sahrul memaparkan optimasi lahan IP 100 menjadi IP 200 itu melalui Normalisasi saluran sepanjang 4 Km. Pembangunan saluran tersier sepanjang 6 Km serta pembuatan Pintu air dan pompa air.
"Optimasi lahan berupa memanajemen tata kelola air sehingga saat terjadi banjir maupun air pasang yang cukup tinggi tidak merusak area persawahan," terang Sahrul.
Sementara Pj Bupati OKI Asmar Wijaya mengatakan, dengan luas lahan baku sawah mencapai 97.336 Ha, Kabupaten OKI berpeluang meningkatkan produksi padi.
"Program optimalisasi lahan rawa dari Kementerian Pertanian sangat membantu petani dalam meningkatkan produktivitas panen dan dapat meningkatkan kesejahteraan petani di OKI," ujar Asmar.
Sementara itu, Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Kementerian Pertanian (PSP Kementan), Ali Jamil mengungkapkan bahwa Kementan menarget sebanyak 98.400 Ha lahan rawa lebak di Sumsel akan dioptimasi.
"Indeks pertanaman padi (IP) di Sumsel masih berkisar 1.4 maka perlu ditingkatkan indeks pertanamannya," jelasnya.
Program ini tambah dia, menyasar 5 Kabupaten di Sumsel, antara lain Banyuasin dengan luasan 22 ribu Ha, Ogan Komering Ilir 65 ribu Ha, OKU Timur 5.000 Ha, Ogan Ilir 4.000 Ha, dan Muara Enim 2.400 Ha.
Pada kesempatan yang sama Pangdam II Sriwijaya Mayjen TNI Yanuar Adil meminta percepatan optimasi lahan di OKI. "Program dan strateginya sudah ada, silakan dieksekusi secepatnya agar manfaat program ini dirasakan masyarakat," terang Adil.
TNI menurutnya akan mengawal program ketahanan pangan nasional tersebut. "Tugas kami adalah mengawal, mendorong, dan memberi semangat, para petani dalam mengolah lahannya," tutupnya. (eml)