PALEMBANG, KORANRADAR.ID - Bagi masyarakat Tionghoa, Imlek adalah salah satu perayaan akbar yang paling ditunggu setiap tahunnya. Imlek, sesungguhnya adalah perayaan menyambut musim semi yang berkaitan erat dengan prinsip kemakmuran.
Masyarakat Tionghoa dahulunya sangat mengandalkan alam dalam setiap sendi kehidupan mereka. Tentu saja, datangnya musim semi yang berarti datangnya kembali kesempatan untuk bercocok tanam, adalah suatu peristiwa yang wajib dirayakan dengan meriah.
Gaung kemeriahan biasanya udah mulai terasa sejak satu minggu sebelum hari perayaan. Serangkaian ritual dan adat kebiasaan yang sifatnya turun temurun pun turut mewarnai persiapan perayaan. Uniknya, dalam tradisi masyarakat Tionghoa, simbol dan makna perayaan bukan hanya diterjemahkan melalui sembahyang, melainkan juga melalui ragam kuliner atau makanan khas.
Salah satu kuliner khas Imlek yaitu Jeruk. “Masyakarat Tionghoa sangat senang makan jeruk - terutuma yang berwarna kuning, karena buah yang satu ini ternyata merupakan perlambang kemakmuran dan kekayaan yang selalu bertumbuh. Inilah mengapa jeruk yang disajikan di kala perayaan Imlek sebisa mungkin masih memiliki daun di tangkainya. Daun ini menandakan adanya kehidupan dan kesejahteraan,”ucap Chandra Husin Ketua Martresia Komda Sumsel beberapa waktu lalu. (sep)