ADA pemandangan yang sangat menarik didalam kegiatan pelantikan dan rapat kerja nasional (Rakernas) I Pengurus Besar (PB) dan Pengurus Cabang (PC) Rumah Tahsin Tahfidz Indonesia (RTTI) periode 2023-2028 yang beberapa waktu dilaksanakan.
Dalam acara tersebut dihadiri oleh H Sampurno yang merupakan Pimpinan Pondok Tahfidz Sabilar Rosyad Mentok Bangka Barat, dan sekaligus beliau mendapatkan salah seorang dari tokoh penerima RTTI (Rumah Tahsin Tahfidz Award) 2023 kategori Penggerak RTTI pada ajang penghargaan yang diselenggarakan oleh PB RTTI.
"Saya merupakan satu-satunya yang meraih Penghargaan RTTI Award 2023 dari luar Sumatera Selatan (Sumsel)," demikian diutarakan H Sampurno saat diwawancarai lewat telepon, Senin (23/10/2023).
Pimpinan Pondok Tahfidz Sabilar Rosyad Mentok Bangka Barat KH Sampurno, perlu diketahui untuk alamat berada di jalan Raya Peltim Gang Tembus Mentok Bangka Barat.
Tema didalam acara ini yakni “Menyatukan Potensi, Mengabdi untuk Negeri”, dan kegiatan ini sendiri dipusatkan Hotel Grand Malaka Ethical Palembang.
"Alhamdulillah, saya tak menyangka dan kaget bisa mendapatkan penghargaan ini. Ini Hadiah dari Allah. Namun, ini semua tak terlepas dari perjuangan kita bersama masyarakat bangka barat selama ini dalam menanamkan nilai-nilai Alquran kepada anak-anak utk mencetak sebanyak-banyaknya generasi Qurani ke depan," ujarnya.
Kemudian, sambung dia, pada Kamis malam ditelepon oleh Ketua Umum Pengurus Besar RTTI disuruh datang ke Kota Palembang, dan mendapatkan penghargaan Award RTTI pada kegiatan kemarin itu.
Untuk penghargaan Award itu sendiri baru pertama kali mendapatkan Award RTTI. Pondok Tahfidz Sabilar Rosyad Mentok Bangka Barat berawal berdiri sendiri tahun 2010.
"Karena Ketua Umum PB RTTI Ustaz Mgs Ahmad Fauzan Yayan, SQ awal bantu-bantu Tahfidz itu berdiri lewat beliau yakni tahun 2010. Untuk perkembangannya sendiri, alhamdulillah antusiasnya datang dari anak-anak, orang tua, dan lainnya dengan adanya kehadiran pondok Tahfidz Sabilar Rosyad ini," ungkapnya.
Dilanjutkannya, cuma di awal-awalnya yang sedikit berat, pemahaman masyarakat sudah bagus sampai saat ini.
Sedangkan untuk total santri dan santriwati totalnya sekitar 250 orang, yang usianya dari mulai 3 tahun sampai yang ada Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Hafidz usia dini seperti Taman Kanak (TK) karena kita baru buka.
“Untuk mencari santri sendiri sangatlah susah kalau di sini, kalau di kita ada yang mampu, tidak mampu, ada yang fakir, dan ada juga yang miskin, sistemnya subsidi silang. Perbandingannya sendiri paling antara yang mampu dengan yang fakir itu sekitar 10 persen. Kalau untuk di tempat kita sampai sekarang lebih kurang 2, belum begitu banyak disini, karena disini baru banyak yang baru mau buka untuk rumah tahfidz ataupun pondok Tahfidz," katanya.
Masih dilanjutkannya, dengan adanya RTTI di Mentok Bangka Barat bisa mengkoordinir kawan-kawan yang ingin membuka rumah tahfidz, jadi ada wadah sekarang, semoga semakin banyak.
“Semoga bisa jadi daya manfaat dan juga pondok kita di bangka makin besar dan meluas. Kita harapkan akan banyak para generasi yang bisa mencetak generasi Alquran ke depannya. Karena memang kan kendala kita adalah sumber daya manusia (SDM). Nanti dengan adanya RTTI kita bisa jaring silaturahmi, punya SDM, dan tukar informasi yang lebih luas lagi. Dengan adanya RTTI ini sendiri di Mentok Bangka Barat sangat bermanfaat sekali. Kalau untuk pengetahuan di bidang agama, terutama agama Islam sudah cukup bagus, banyak dan memahami daripada agama Islam itu sendiri," ucapnya.
Masih disampaikannya, dimana untuk ditempat kita untuk santri dan santriwati berimbang untuk muridnya, sedangkan untuk tenaga didiknya sendiri sebanyak 28 orang tenaga didik.