PALEMBANG, KORANRADAR.ID - Dalam upaya bersama menangkal ancaman deforestasi dan Peningkatan Livelihood Masyarakat, PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) - Subholding Refining & Petrochemical Pertamina, tengah menjalankan proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) di Kilang Plaju, bersama beberapa otoritas kehutanan terus berkolaborasi untuk menjaga ekosistem Mangrove di wilayah pesisir Banyuasin, Sumatera Selatan.
Hal itu ditandai dengan Penandatangan Kerjasama antara PT KPI dengan Lembaga Desa Pengelola Hutan Desa (LDPHD) Sungsang IV di Kecamatan Banyuasin II, Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan.
General Manager Project Sumatera - Direktorat Proyek Infrastruktur PT KPI I Gusti Bagus Prihanta, menyampaikan pengurangan emisi karbon menjadi fokus utama sebagai agenda keberlanjutan yang dijalankan PT KPI.
Menurutnya, PT KPI yang tengah menggarap proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) di Plaju, terus berkolaborasi dengan berbagai pihak guna mewujudkan keberhasilan program penyerapan karbon di hutan-hutan yang tersebar di Indonesia, salah satunya di Desa Sungsang IV.
“Kami merencanakan program ini akan berjalan secara sustain sebagai bukti komitmen PT KPI dalam agenda lingkungan, mendukung program Indonesia utk Nett Zero Emission( NZE) 2060” ujarnya.
Libatkan Masyarakat
Program penjagaan hutan di kawasan Sungsang, seperti penanaman 7.800 pohon Mangrove pada Agustus 2023 lalu, juga dirancang untuk menyentuh dan melibatkan masyarakat lokal, salah satunya dapat berperan dalam penyediaan bibit dan pemeliharaan Mangrove.
Diterangkan Bagus, ikhtiar penghijauan PT KPI yang tengah menjalankan beberapa proyek strategis RDMP dalam membangun infrastruktur ketahanan energi, dilakukan dengan Nature Based Solution. “Di samping membangun teknologi yang menghasilkan emisi yang rendah nantinya, kita juga menyerap berupaya menyerap emisi karbon melalui tanaman hutan seperti Mangrove ini,” ujarnya.
Selain dengan LDPHD, sebelumnya Project Sumatera PT KPI juga telah bekerjasama dengan Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Palembang Banyuasin serta otoritas pengelolaan hutan di Sumatera. Pengelolaan hutan desa di Sungsang juga telah disetujui Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) RI kepada LDPHD Sungsang IV seluas 553 Ha melalui Surat Keputusan MenLHK Nomor SK.6219/MENLHK-PSKL/PKPS/PSL.0/6/2023.
Kepala Balai Pengelolaan Hutan Sosial dan Kemitraan Lingkungan (PSKL) Sumatera Apri Dwi Sumarah mengatakan, hutan Mangrove bagaikan tameng bagi Desa Sungsang. Karena di samping menjadi penahan abrasi, hutan mangrove juga mempunyai daya serap karbon lima kali lipat dari hutan daratan.
“Program penanaman hutan Mangrove ini juga dihadirkan PT KPI untuk menyerap karbon sebagai bentuk Tanggung Jawab Sosial Lingkungan, oleh karena itu kita memandang perlunya kolaborasi, kami tidak bisa bekerja sendiri dalam menjaga hutan ini,” ujarnya.
Adapun katanya, LDPHD Sungsang IV dapat berkontribusi dengan penyediaan bibit mangrove. “Harapan kami kerjasama ini tidak selesai hari ini, tapi terus berlanjut,” tambahnya.
Hutan Mangrove Sebagai Penyangga
Romi Adi Candra, Kepala Desa Sungsang IV, mengungkapkan rasa terima kasihnya atas dukungan PT KPI dalam pelestarian lingkungan di wilayah desa yang dipimpinnya itu, mengingat saat ini katanya pembukaan lahan di sana sudah sangat masif. “Kami sangat berterimakasih dan apresiasi kepada Pertamina yang telah mau mensupport desa untuk menjaga lingkungan kami disini,” katanya.
Ia menjelaskan, pihaknya juga terus mensosialisasikan pentingnya menjaga hutan di desa Sungsang IV, karena sebagai penyangga Desa Sungsang IV. “Kalau terus-terusan Hutan dibuka, menyebabkan abrasi, kemungkinan besar Desa Sungsang ini akan tenggelam,” sebutnya.