Kelenteng Hun Liong Tien Rayakan HUT Dewi Mazu
PALEMBANG, KORANRADAR.ID - Kelenteng Hun Liong Tien kawasan Talang Buruk KM 7 Palembang menggelar hut dewi Mazu atau Maco Senin (23/1-/2023).
Halim Susanto Pembina Kelenteng Hun Liong Tiien mengatakan ritual diawali pada pukul 00.00 wib yakni Ceng keng kemudian paginya Cut Leng, Siangnya Ciok Siu dan sorenya khokun
“Setelah itu jamuan makan bersama umat,” katanya Halim juga mengatakan untuk menghibur umat yang sembahyang panitia menyajikan organ tunggal. “ Iya jika sudah sembahyang umat mau nyanyi kita persilahkan ujarnya
Halim juga menjelaskan Mazu Mandarin atau Ma Cho Hock Kian adalah salah satu dewi dalam kepercayaan orang Tiongkok termasuk Taiwan Dipuja karena dikenal sebagai sosok pengusaha laut atau juga penolong pelindung terutama bagi pelaut dan nelayan dan sangat berbudi luhur
“Banyak versi mengenai kisah dewi bernama asli Lin Mo Niang ini namun semua mengarah pada satu kesamaan Bahwa ia adalah manusia yang terpilih menjadi orang suci,” ucapnya
Menurut Halim, legenda Ma Zu Bunda Pelindung ini berasal dari masa awal Dinasti Song 960 1279 M di Tiongkok kuno pada seribu empat puluh tujuh tahun lalu Adalah keluarga Lin disebut juga Lim keturunan mantan Gubernur Provinsi Fu Zian Tiongkok bernama Lin Fu Anaknya bernama Lin Wei Ke menempati sebuah rumah di Provinsi Fu Zian dekat kota Pu Tian persisnya di sebuah pulau kecil bernama Mei Zhou sering juga disebut Pulau Matsu wilayah RRC Lin Wei seperti juga ayahnya adalah mantan pejabat pemerintah Tiongkok Setelah pensiun ia kembali ke kampung halamannya.
Menghabiskan masa tuanya dengan bertani dan mempelajari banyak kitab agama dan buku pengetahuan Ia hidup bahagia damai dan tenang.
Lin dikenal sebagai orang yang sangat saleh baik budi suka menolong dan berderma sehingga sangat dihormati penduduk Mei Zhou Dari istri tercintanya Wang Shi Lin memiliki 6 anak 5 perempuan dan 1 lelaki Keenam anaknya tumbuh menjadi anak anak yang pintar dan cerdas
Namun anak lelakinya bernama Hong bertubuh sangat lemah dan sakit sakitan Wang Shi sangat prihatin dan khawatir pada nasib anak lelakinya Ia dan suaminya Lin selalu memohon pada Yang Maha Kuasa agar diberi anak lelaki lagi
Namun yang sehat dan kuat sebagai penerus generasi marga Lin Suatu hari Lin dan Wang melakukan sembahyang khusus di klenteng Mereka memohon kepada Dewi Kuan Im untuk mengabulkan harapan mereka untuk mendapatkan seorang anak lelaki lagi Malam harinya setelah pulang dari klenteng Wang Shi pun bermimpi Ia bermimpi didatangi Dewi Kuan Im yang mengatakan bahwa semua amal dan kebajikan pasangan Lin dan Wang pantas mendapat balasan Sang Dewi memberi Wang sebuah pil bundar sebesar kelereng dan menyuruh menelannya Wang Shi pun menelan pil tersebut Setelah menelan pil itu Wang Shi pun mengandung.
Ia hamil selama 12 bulan Tepat pada malam tanggal 23 bulan 3 tahun Imlek 960 M langit di wilayah Barat Laut Mei Zhou memendarkan cahaya merah terang Menerangi rumah Lin dan Wang Dibarengi sinar warna warni yang memukau Wang Shi pun melahirkan seorang bayi perempuan. (sep)