Pendidikan Berkualitas jadi Pemutus Rantai Kemiskinan

Minggu 14 Sep 2025 - 15:49 WIB
Reporter : Iriansyah B
Editor : Swan

MUBA, KORANRADAR.ID - Wakil Bupati Musi Banyuasin (Muba) Rohman, tampil sebagai pembicara pada Kuliah Umum Program Pascasarjana Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Sriwijaya (Unsri), belum lama ini. Kuliah umum yang mengangkat tema “Pendidikan Berkualitas Sebagai Pemutus Rantai Kemiskinan” itu berlangsung di Aula Pascasarjana FKIP Unsri Palembang.

Dalam paparannya, Rohman mengatakan pentingnya pendidikan berkualitas sebagai strategi jangka panjang untuk menekan angka kemiskinan. Ia mencontohkan capaian Muba pada 2025 yang berhasil menurunkan persentase penduduk miskin dari 12,88 persen menjadi 9,97 persen.

“Ini untuk pertama kalinya dalam lebih dari dua dekade, angka kemiskinan Muba berada di bawah rata-rata Provinsi Sumatera Selatan,” kata Rohman.

BPS mencatat terjadi penurunan jumlah penduduk miskin di Kabupaten Musi Banyuasin sebesar 19.333 jiwa atau sekitar 2,91 persen poin. Angka ini menjadikan Muba sebagai daerah dengan penurunan kemiskinan terbesar kedua di Sumatera dan kedelapan secara nasional.

Lanjutnya, kemajuan di bidang pendidikan juga tercermin dalam Indeks Pembangunan Manusia (IPM). IPM Muba juga mengalami tren meningkat beberapa tahun terakhir, sebagai hasil dari perbaikan kualitas pendidikan, khususnya indikator harapan lama sekolah dan rata-rata lama sekolah.

Harapan lama sekolah di Muba meningkat dari 11,9 tahun (2023) menjadi 12,3 tahun (2025). Sementara rata-rata lama sekolah naik tipis dari 7,61 tahun ke 7,65 tahun.

“Investasi terbesar yang kami lakukan adalah memastikan akses pendidikan lebih merata, mulai dari beasiswa, peningkatan kualitas guru, hingga pembangunan sekolah baru,” jelas Rohman.

Pemkab Muba, dikatakannya, telah menyiapkan berbagai program strategis di sektor pendidikan pada 2025. Di antaranya, pemberian beasiswa senilai Rp 4,7 miliar bagi tenaga pendidik dan mahasiswa, termasuk untuk guru di daerah 3T, guru berprestasi, serta mahasiswa berprestasi.

Selain itu, Pemkab juga menggulirkan program pengelolaan pendidikan dengan alokasi Rp 203 miliar untuk penambahan ruang kelas, rehabilitasi sekolah, pembangunan unit sekolah baru, serta penataan sarana prasarana.

Hingga saat ini, Muba memiliki 1.169 sekolah dari jenjang PAUD hingga SMP dengan jumlah pendidik dan tenaga kependidikan mencapai 11.223 orang.

Dalam kesempatan yang sama, Dekan FKIP Unsri  Hartono, menyambut baik kehadiran Wabup Muba dan jajaran. Menurutnya, kolaborasi antara perguruan tinggi dengan pemerintah daerah penting untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia.

“Kampus kita sudah melakukan berbagai terobosan termasuk workshop internasional hingga ke Brunei, ASEAN, dan Amerika Serikat. Bahkan mahasiswa Muba juga terlibat dalam riset yang didanai Kemenristek Dikti. Harapan kami kegiatan ini bisa terus diperluas,” ujarnya.

Sementara itu, Wakil Rektor I Unsri Prof Rujito Agus Suwignyo, mengapresiasi perhatian Pemkab Muba terhadap pendidikan. “Kepedulian Bupati dan Wabup Muba dalam meningkatkan kualitas SDM sangat luar biasa. Ini contoh nyata bagaimana pemerintah daerah memberi kontribusi nyata bagi perguruan tinggi,” katanya. (ace)

Tags :
Kategori :

Terkait