Ibu Jadi Penentu Keuangan Keluarga, Ini Cara Cerdas Ambil Keputusan Finansial Tanpa Terjebak Emosi

Selasa 05 Aug 2025 - 16:55 WIB
Reporter : Salamun Sajati
Editor : Swan

KORANRADAR.ID – Di tengah padatnya aktivitas mengurus anak, bekerja, hingga menjaga suasana rumah tangga tetap harmonis, perempuan khususnya para ibu juga memainkan peran utama dalam mengatur keuangan keluarga. Namun, tak jarang tekanan emosional yang tak stabil dapat memengaruhi keputusan finansial secara impulsif.

Mulai dari kelelahan setelah bekerja hingga rasa bersalah karena kurang waktu bersama anak, banyak ibu yang akhirnya melakukan pembelian spontan sebagai pelampiasan. Bahkan, beberapa memilih mengandalkan pinjaman daring untuk kebutuhan mendesak seperti biaya sekolah atau belanja harian. Tanpa disadari, emosi bisa menjadi pemicu utama dalam pengambilan keputusan keuangan yang kurang bijak.

Fakta dari survei Kredivo dan Katadata Insight Center 2024 menunjukkan bahwa hampir 50% pengguna layanan Paylater adalah perempuan, khususnya di rentang usia 18–35 tahun. Selain itu, perempuan juga tercatat mendominasi penggunaan pinjaman daring, dengan lebih dari separuh total peminjam di tahun 2024 berasal dari kalangan ini.

Namun, meskipun akses terhadap kredit digital semakin terbuka, risiko yang menyertainya juga tak bisa diabaikan. Data dari Satgas PASTI OJK mengungkapkan terdapat lebih dari 15 ribu pengaduan terkait pinjaman ilegal sepanjang 2024, dengan mayoritas pelapor adalah perempuan usia produktif 26–35 tahun. Hal ini menunjukkan bahwa literasi keuangan yang belum merata bisa menjadi celah risiko bagi para ibu.

Psikolog klinis Marissa Meditania, M.Psi., menjelaskan bahwa banyak ibu yang harus membuat keputusan keuangan dalam kondisi yang jauh dari ideal. “Bukan karena tidak peduli, tapi karena harus bertindak cepat di tengah kesibukan, dari memasak hingga mengantar anak sekolah. Kondisi ini membuat keputusan keuangan sering kali didasarkan pada kebutuhan saat ini, tanpa mempertimbangkan dampak jangka panjangnya,” terangnya.

Meski demikian, sejumlah data juga menunjukkan tren positif. Sebagian besar pengguna Kredivo yang sudah menikah mulai menggunakan Paylater secara bijak untuk memenuhi kebutuhan utama seperti bahan pangan (66,9%), produk kesehatan dan kecantikan (16,4%), serta kebutuhan anak dan rumah tangga (10,1%).

Indina Andamari, SVP Marketing & Communications Kredivo, menyampaikan bahwa Kredivo terus berupaya memperkuat literasi keuangan bagi masyarakat, khususnya perempuan, melalui berbagai inisiatif edukasi seperti Kredicast, Generasi Djempolan, serta kampanye #AutoMikir dan #AndaiAndaPandai.

“Kami memahami betapa pentingnya peran ibu dalam mengelola keuangan keluarga. Karena itu, kami hadir tidak hanya sebagai penyedia layanan Paylater, tetapi juga mitra edukatif yang membantu ibu memiliki kontrol yang lebih besar atas keuangan rumah tangga,” jelas Indina.

Lebih lanjut, Indina menambahkan bahwa langkah ini sejalan dengan upaya OJK dalam meningkatkan literasi keuangan nasional. “Kami ingin para ibu tidak hanya menjadi pengguna, tapi juga memahami hak, risiko, dan kewajiban finansial secara menyeluruh,” imbuhnya.

Agar dapat menggunakan layanan Paylater secara aman dan bijak, berikut empat tips yang dibagikan Kredivo bersama psikolog Marissa Meditania:

1. Kenali Emosi Sebelum Ambil Keputusan

Sebelum membeli atau mengajukan pinjaman, penting bagi ibu untuk mengecek kondisi emosional. Emosi yang labil dapat mendorong keputusan impulsif yang bisa berdampak negatif pada keuangan.

2. Kendalikan Pengeluaran dan Hitung Kemampuan

Idealnya, total cicilan Paylater tidak melebihi 30% dari penghasilan bulanan. Hal ini untuk menjaga agar arus kas tetap stabil dan tidak terbebani utang konsumtif.

3. Pastikan Layanan Terdaftar Resmi

Kategori :