RAJA DEBT COLLECTOR INDONESIA: Dari Preman Jadi Gurita Bisnis!

Minggu 20 Jul 2025 - 21:04 WIB
Reporter : Asif Ardiansyah
Editor : Asif Ardiansyah

KORAN RADAR ID – Industri pinjaman online (pinjol) yang semakin meroket tak bisa dilepaskan dari sosok para debt collector. Siapa sangka, profesi penagih utang yang kerap dianggap miring ini ternyata menjadi ladang emas bagi segelintir orang.
Bukan sembarang orang, namun ada “orang-orang kuat” dari Indonesia Timur yang telah mengukir namanya di bisnis penagihan utang. Mereka adalah John Kei, Hercules, dan Basri Sangaji, tiga nama yang kini lekat dengan julukan "Raja Debt Collector RI".
 
Dari Jalanan Ibukota Menuju Dominasi Bisnis Gelap
Kisah ketiganya dimulai di Jakarta pada era 1990-an. John Kei tiba di Jakarta pada tahun 1992, melarikan diri dari ancaman penjara di Maluku dan Surabaya. Basri Sangaji datang murni untuk mengadu nasib, sementara Hercules tiba di ibukota berkat keterlibatannya sebagai Tenaga Bantuan Operasi (TBO) Kopassus di Timor Timur.
Ketiganya punya satu kesamaan: mereka tak punya keahlian khusus untuk bertahan hidup di kerasnya Jakarta, selain keberanian luar biasa. Pilihan hidup sebagai gelandangan dan preman pun menjadi jalan awal mereka. Hercules, misalnya, dikenal luas sebagai preman ternama Orde Baru, identik dengan senjata tajam di genggamannya.
 
BACA JUGA:OJK Perkuat Aturan Etika Penagihan Dana Pinjaman Online
Menurut Ian Douglas Wilson dalam bukunya "Politik Jatah Preman" (2018), awalnya mereka dipekerjakan untuk menjaga "ketertiban" suatu wilayah. Dari individu, mereka perlahan membentuk kelompok-kelompok kuat yang beranggotakan perantau dari daerah asal mereka. Kelompok John Kei dan Basri Sangaji dihuni perantau dari Ambon (Pulau Kei dan Haruku), sementara Hercules memimpin kelompok asal Timor. Bagi para pendatang, John Kei, Hercules, dan Basri Sangaji adalah sosok kharismatik yang dapat diandalkan. Tak heran banyak yang mengikuti jejak mereka sebagai preman. Pada era 90-an, kelompok-kelompok ini sering terlibat bentrok mematikan di Jakarta.
 
Transformasi Jadi "Raja" Penagih Utang dan Makelar Tanah
Seiring waktu, peran mereka berkembang. Tak lagi sekadar preman penjaga ketertiban, mereka beralih ke aktivitas penagihan utang dan makelar tanah sejak tahun 1990.
Melesatnya sektor keuangan dan perbankan swasta membuka peluang baru. Anggota kelompok John Kei dan lainnya bertransformasi menjadi debt collector profesional. Fenomena ini semakin marak saat krisis ekonomi melanda, meninggalkan banyak bank pailit dan tumpukan kredit macet. Kredit macet inilah yang menjadi "mangsa" para preman ini.
Selain itu, jasa mereka juga dimanfaatkan untuk menjaga lahan di Jakarta yang kala itu masih semrawut dengan banyak kepemilikan ganda. Penggunaan jasa mereka oleh perusahaan-perusahaan besar semakin melambungkan nama John Kei, Hercules, dan Basri Sangaji. Sejak saat itulah mereka dikenal sebagai "Raja" debt collector di Indonesia.
 
Gurita Bisnis dan Perseteruan Berdarah
Besarnya nama ketiganya bahkan menciptakan gurita bisnis. Bisnis penagihan utang, meski tak selamanya formal, berkembang pesat berkat "ajaran" ketiga raja ini. Banyak anak buah mereka yang kemudian mendirikan bisnis serupa.
Namun, dominasi ini tak lepas dari persaingan sengit dan pertumpahan darah. Geng Hercules pernah terlibat bentrokan hebat dengan pemerintah dan bahkan kelompok Basri Sangaji pada tahun 2002. Hercules sempat menjadi tersangka pembunuhan Basri, sementara John Kei juga pernah didakwa atas kasus pembunuhan.
Meskipun para bosnya kini sebagian besar telah tiada atau dipenjara, perselisihan antarkelompok mereka dengan etnis lain masih berakar kuat. Profesi debt collector pun kini semakin identik dengan kelompok-kelompok dari Indonesia Timur. Kebesaran nama mereka di bisnis penagihan utang tetap tak tergantikan hingga kini.
Saat ini, John Kei kembali mendekam di balik jeruji besi karena kasus penyerangan saudaranya di Tangerang. Sementara itu, Hercules dikabarkan telah "bertobat" dan menjalani hidup sebagai pengusaha biasa.
 
 
 
 
Tags : #sejarah debt collector #raja debt collector indonesia #pinjaman online (pinjol) preman jakarta #kredit macet #john kei #indonesia timur #hercules #debt collector indonesia #bisnis penagihan utang #basri sangaji
Kategori :

Terkait

Terpopuler

Terkini

Minggu 20 Jul 2025 - 19:48 WIB

PAN Targetkan 4 Besar di Pemilu 2029

Minggu 20 Jul 2025 - 17:03 WIB

Karang Taruna Sumsel Ukir Sejarah