MARTAPURA, KORANRADAR.ID - Bupati OKU Timur H Lanosin berharap agar harga pembelian gabah petani yang saat Rp 6.500, dapat stabil walaupun disaat puncak musim panen. Dengan harga gabah Rp 6.500 per kilogram tentu sangat bendampak pada peningkatan kesejahteraan petani di Bumi Sebiduk Sehaluan.
Hal ini disampaikan Bupati pada panen raya Provinsi Sumatera Selatan, sebanyak 7 Kabupaten yang dipusatkan di Desa Taraman Jaya Kecamatan Semendawai Suku III, Senin, 7 April 2025.
Panen raya dilakukan dalam rangka percepatan swasembada pangan nasional serta bentuk unjuk kinerja dan rasa syukur Kabinet Merah Putih, Kementerian Pertanian menggelar Panen Raya Padi Serentak di 14 Provinsi sentra utama dengan pusat kegiatan di Kabupaten Majalengka Provinsi Jawa Barat.
Panen raya ini dihadiri langsung oleh Presiden Republik Indonesia Jenderal (Purn) H Prabowo Subianto dan diikuti secara virtual oleh Kepala Daerah lainnya.
Dalam kesempatan ini, Bupati Enos dan Wabup Yudha memanen padi dengan luas lahan 2,5 hektar menggunakan combine harvester. Padi yang dipanen merupakan varietas Ciliwung.
Bupati OKU Timur H Lanosin saat dibincangi wartawan mengucapkan terimakasih kepada Presiden RI atas telah ditetapkannya HPP gabah sebesar Rp.6.500 per kilogram.
"Terima kasih atas Nilai Tukar Petani (NTP) yang menjadi kebijakan Pak Presiden sangat menguntungkan kita semua, HPP ditetapkan Rp 6.500 artinya NTP nya telah cukup untuk kebutuhan sehari-hari bahkan untuk disimpan," ujarnya.
Gubernur Sumatera Selatan H Herman Deru saat diberikan waktu berbicara meminta kepada Presiden RI untuk mengaktifkan Bendungan Tiga Dihaji yang terletak di Kabupaten OKU Selatan yang semulanya dijadwalkan selesai pada awal tahun 2023.
"Jika Bendungan Tiga Dihaji dapat diselesaikan, maka debit bendungan komering akan naik. Kami sangat memohon kepada Pak Presiden untuk dapat diberikan hadiah itu," ucapnya.
Sementara, Presiden Prabowo mengapresiasi seluruh stakeholder karena bahan pokok terkendali aman serta harga masih dapat dijangkau oleh masyarakat Indonesia saat Hari Besar Keagamaan.
Presiden Prabowo juga mengapresiasi kepada para petani yang menurutnya merupakan tulang punggung bangsa dan negara, "Para petani adalah produsen pangan, tanpa pangan tidak ada negara dan tanpa pangan tidak ada NKRI," tegasnya.
Presiden berharap, panen raya ini dapat menjadi momentum penting dalam memperkuat kolaborasi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah serta petani dan pelaku sektor pertanian lainnya dalam mewujudkan kedaulatan pangan nasional. (awa)