MARTAPURA, KORANRADAR.ID - Bupati OKU Timur H Lanosin mengakui terdapat 5.000 unit rumah tidak layak huni (RTLH) yang tersebar di Kabupaten OKU Timur. Hal ini diucapkan Bupati melaunching Gerak Cepat Perbaikan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) dan Sanitasi Tahun 2025 di Suka Maju Desa Tumi Jaya Kecamatan Jayapura yang digelar serentak di 16 Kabupaten/Kota lainnya se Provinsi Sumatra Selatan.
Menurut Bupati, berdasarkan data dari Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman, dari tahun 2021 Kabupaten OKU Timur terdapat sekitar 11.000 rumah yang dapat dikatakan tidak layak huni dan sampai tahun ini masih bersisa sekitar 5.000 rumah lagi.
"Jadi masih banyak tugas yang harus diselesaikan, kita akan terus bekerjasama dengan semua elemen termasuk kementerian. Jika tidak ada hambatan secara garis besar semoga 5.000 rumah ini akan kita selesaikan," ujar Bupati.
Ditambahkan Bupati, program bedah rumah ini termasuk program Asta Cita dari Presiden RI Prabowo Subianto. "Waktu retreat di Magelang, visi misi milik Presiden RI alhamdulillah hampir sama dengan visi misi Pemprov dan Pemkab, program Bedah Rumah ini termasuk Asta Cita dari Pak Presiden. Maka dari itu program ini harus linear dari pusat provinsi dan kabupaten," ucapnya.
Lebih lanjut dikatakan, anggaran untuk Bedah Rumah ini berasal dari Kementerian, APBD, dana CSR dan Baznas. Tidak hanya itu, Bupati menyampaikan jika masyarakat mampu ingin membantu masyarakat lainnya dapat menyalurkan bantuannya melalui Baznas.
"Masyarakat juga dapat berpartisi dalam kegiatan ini, jika masyarakat ingin membantu masyarakat lainnya agar memiliki rumah yang layak huni dapat menyalurkan bantuannya melalui Baznas," pungkasnya.
Sementara Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman OKU Timur H Danan Rachmat mengatakan, Pemkab OKU Timur diawal tahun ini akan melakukan bedah rumah sebanyak 30 unit dan drainase sebanyak 15 unit.
"Bedah rumah ini menggunakan APBD, CSR dan Baznas. Kita akan terus upayakan untuk melakukan bedah rumah sesuai dengan anggaran yang ada," jelasnya. (awa)