PALEMBANG,KORAN RADAR.ID - KETIKA Anda bersahabat, pernahkah Anda mempertimbangkan kepribadian orang-orang seperti Anda? Berikut adalah cerita pendek yang terkait dengan persahabatan yang terjadi selama periode Han Timur di Tiongkok kuno.
Seorang pria bernama Xun Jubo pergi mengunjungi seorang sahabatnya yang tinggal jauh di sebuah kota dan sedang sakit. Ketika itu, tepatnya kota yang ditinggali sahabat Xun Jubo sedang terjadi penyerangan oleh pasukan Xiongnu. Sahabatnya memberi tahu kepada Jubo:
“Sebaiknya kau pergi dengan cepat. Jangan khawatir tentang diriku, saya tidak akan hidup lama. “Setelah mendengar ini, Jubo segera menjawab:” Saya melakukan perjalanan sejauh ini untuk mengunjungi Anda, namun Anda ingin saya pergi. Itu bertentangan dengan martabat saya untuk menjadi egois dan hanya peduli untuk kesejahteraan diri sendiri dan meninggalkan Anda. Itu adalah sesuatu yang tidak bisa saya lakukan.
”Ketika mereka sedang berbicara, tentara Xiongnu masuk ke rumah. Salah satu tentara berteriak kepada mereka, “Semua orang di kota telah melarikan diri, tetapi Anda berdua berani tinggal di sini.”Jubo menjawab, “Teman saya sakit parah. Saya tidak tega meninggalkannya. Saya lebih baik mengorbankan hidup saya daripada pergi tanpanya.”
Budaya 5.000 Tahun Tradisi Tiongkok : Menolak Jadi Egois, Berkorban Demi Sahabat
Ketika tentara Xiongnu mendengar ini, mereka menyadari betapa loyalnya Jubo. Mereka sangat tersentuh oleh perbuatan Jubo, mereka berkata: “Kami bukan orang yang benar, dan kami menyerang kota yang benar.” Akhirnya, pasukan Xiongnu mundur, dan kota itu diselamatkan.
Jubo mempertaruhkan nyawanya untuk melindungi sahabatnya yang sakit. Ini semua dikarenakan persahabatan mereka dibangun di atas landasan moralitas dan kebenaran. Ini adalah persahabatan sejati.
Kebenaran tidak akan mengubah pendirian seseorang karena kekayaan, kemiskinan, atau pada titik bahaya terekstrem. Ada inisiatif untuk rela mengorbankan diri sendiri untuk melindungi orang lain. Ini juga merupakan perwujudan dari keikhlasan.
Perbuatan lurus Jubo tidak hanya menyelamatkan nyawa temannya, tetapi juga seluruh kota. Sementara itu, pasukan musuh mundur dengan rendah hati. Ini menunjukkan bagaimana kebenaran adalah kekuatan yang kuat di balik tindakan moral.
Apakah Anda memiliki teman yang sangat baik untuk berbagi saat-saat bahagia dan kesulitan?Silakan bagikan artikel ini dengan semua teman baik Anda sebagai cara untuk menunj ukkan seberapa besar artinya bagi Anda, dan Anda juga dapat berbagi cerita serupa di bawah artikel ini. (asr)