Rupiah Tertekan Dolar AS Menjelang Pertemuan FOMC

Rabu 18 Dec 2024 - 19:03 WIB
Reporter : asifardiansyah
Editor : asifardiansyah

JAKARTA,KORANRADAR.ID   - Analis mata uang Doo Financial Futures Lukman Leong mengatakan nilai tukar rupiah tertekan dolar Amerika Serikat (AS) menjelang pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) dini hari nanti.

“Saya melihat rupiah dan mata uang regional masih akan cenderung tertekan terhadap dolar AS. Dolar AS sendiri masih cukup kuat menjelang pertemuan FOMC malam ini,” ujarnya ketika ditanya, di Jakarta, Rabu.

Untuk pergerakan indeks dolar pada pagi ini, mengalami kenaikan menjadi 106,92 dibandingkan pagi sebelumnya, yakni 106,77. Artinya, dolar AS masih menguat dibandingkan nilai tukar lainnya.

“Indeks dolar AS sebenarnya masih dalam zona koreksi hari ini (sehingga nilai tukar rupiah dalam pembukaan perdagangan hari ini menguat tipis), hanya koreksi teknis dari penguatan besar dalam sepekan terakhir. (Adapun) rupiah dan mata uang regional berbalik melemah karena juga masih tertekan oleh perlambatan ekonomi China,” kata dia lagi.

Kurs rupiah ditutup menguat 3 poin atau 0,02 persen menjadi Rp16.098 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp16.101 per dolar AS pada akhir perdagangan hari ini.

Adapun Kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada Rabu mengalami pelemahan ke level Rp16.100 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp16.050 per dolar AS.

Kendati nilai tukar mengalami pelemahan, BI cukup aktif melakukan intervensi terhadap rupiah setelah memasuki zona Rp16 ribu per dolar AS untuk menjaga mata uang tanah air ini tak melemah terlalu jauh.

“Biasanya, intervensi BI di pasar spot, non deliverable forward, dan obligasi,” ujar Lukman.

Pada hari ini juga, Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk tetap mempertahankan suku bunga acuan atau BI-Rate di level 6 persen.

Suku bunga deposit facility juga tetap ditahan pada level 5,25 persen serta suku bunga lending facility juga tetap sebesar 6,75 persen.

Sebelum pengumuman tersebut, Lukman telah memperkirakan bahwa BI akan tetap menjaga suku bunga acuan BI-Rate.

“BI diperkirakan akan tetap pada kebijakan suku bunga dan akan mengulangi pernyataan seputar stabilitas nilai rupiah,” ujarnya pula. (ant)

 

Kategori :