Usai meraih trebble pada musim 2022/2023, The Citizens mencoba untuk melakukan peremajaan skuad dengan mendaratkan sejumlah nama-nama seperti Josko Gvardiol, Matheus Nunes, Jeremy Doku, Matheo Kovacic, Savinho dan Claudio Echeverri.
Untuk Echeverri hingga kini masih belum bergabung dengan skuad City dan dalam masa peminjaman.
Kendala para pemain-pemain baru ini masih belum mampu untuk tampil konsisten dalam menerapkan gaya permainan Pep Guardiola.
Mungkin nama Josko Gvardiol saja yang kini menyita perhatian Pep untuk memberikannya garansi di sebelas utama dan mengisi pos bek sayap kiri.
Selebihnya Jeremy Doku hingga Savinho silih berganti dirombak dari sebelas utama karena perannya tak terlalu mencolok dan kerap tampil naik turun.
Peremajaan skuad yang masih belum berjalan mulus ditambah masalah lini tengah yang tampil kurang ngotot di musim ini menjadi salah satu faktor bagaimana Manchester City akan cukup kesulitan bersaing meraih gelar Liga Inggris selama lima musim berturut-turut.
Lini tengah The Sky Blues di musim ini tercatat mengalami penurunan rerata arial duels. Selain itu Opta mencatat dari 12 pertandingan di Liga Inggris, Manchester City memberikan rerata 2,8 peluang besar kepada lawan.
Angka tersebut menjadi angka tertinggi yang pernah dicatatkan oleh Manchester City sejak ditangani oleh Pep Guardiola yang kini kerap melakukan kesalahan-kesalahan koordinasi.
Problem tersebut tak kunjung dapat ditambal oleh Pep Guardiola yang juga hanya mempunyai sejumlah pemain yang terbatas di dalam skuad usai sejumlah pemain intinya terkena cedera.
Sebut saja Rodri yang harus absen selama semusim karena mengalami cedera ACL. Lalu juga Oscar Bobb yang dipastikan tak akan memperkuat Manchester City di musim ini. Selain itu juga terdapat nama-nama seperti Ruben Dias, Jeremy Doku dan Mateo Kovacic yang kini masih belum dapat bermain karena dalam proses pemulihan cedera.
"Pada saat yang sama, menangani tim ini selama delapan tahun, saya tahu bahwa cepat atau lambat kami akan terpuruk. Tentu saja kami tidak pernah berharap untuk kalah tiga pertandingan Liga Inggris berturut-turut. Pada saat itu kami selalu mengalami penurunan, tetapi kami kemudian sangat konsisten," ujar Pep Guardiola.
Nama-nama Erling Haaland dan Phil Foden terasa tak begitu menakutkan musim lalu di Manchester City.
Dari tiga pertandingan terakhir di Liga Inggris, Haaland hanya mencatatkan satu gol tepatnya saat Manchester City berhadapan dengan Brighton.
Performa dari Haaland di lini depan juga secara langsung berdampak pada produktifitas Manchester City yang mulai seret. Dari lima laga yang berakhir dengan kekalahan tersebut, Manchester City tercatat hanya mampu mencetak empat gol dan Haaland hanya mampu mencatatkan namanya di papan skor sekali dari lima laga tersebut.
Selain itu, Phil Foden juga tak dapat mengembalikan performanya seperti musim lalu yang kerap menjadi unsung hero (pahlawan tanpa tanda jasa) bagi Manchester City ketika keran gol dari Haaland macet.
Peraih gelar pemain terbaik Liga Inggris musim lalu tersebut musim ini masih melempem. Di Liga Inggris, Phil Foden tercatat hanya baru mampu mengamankan satu assits sejauh sembilan pertandingan yang dilakoninya.