PALEMBANG, KORANRADAR.ID - Mahasiswa Pascasarjana Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Sriwijaya (Unsri) mengajak masyarakat dan pengunjung di kawasan Jakabaring Sport City (JSC), dalam kampanye Stop Food Waste dengan tagline #habiskanmakananmu pada hari Minggu, 3 November 2024, lalu.
Pada kegiatan tersebut, mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Pascasarjana Unsri yang beranggotakan Rika Maretha, Pietra Jaya, Liese Margaretha Alfha, Yuliani Tampubolon, Harry Cahya Maulana, Magh Ferotillah, Yopa Riyanda Puteri, Fadilah Nur Utami dengan dosen pengampu Dr. Haerawati Idris, SKM., M.Kes, mengajak pengunjung JSC untuk berkomitmen dan berkontribusi dalam kampanye Stop Food Waste.
Dalam kesempatan ini juga, kelompok yang diketuai oleh Rika Maretha ini bekerja sama dengan Komunitas Green Generation dan Kompasianer Palembang (Kompal) sebagai upaya penyebarluasan Gerakan.
"Kami disini tujuannya mengajak masyarakat ikut berkomitmen untuk menghabiskan makanan yang dimakan, dimulai dari mengambil atau memesan makan secukupnya dan apabila tidak habis, bisa diolah kembali menjadi panganan yang laik makan, bukan dibuang menambah beban sampah yang semakin menumpuk," ungkapnya.
BACA JUGA:Edukasi Manajemen Laktasi, MengASIhi Dengan Maksimal Menuju Tumbuh Kembang Generasi Yang Optimal
Pengunjung JSC yang rata-rata adalah usia muda memang menjadi target kampanye Stop Food Waste, harapannya mereka bisa mengajak dan menyebarluaskan kampanye ini melalui platform media sosial.
Mahasiswa Pascasarjana Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sriwijaya, bersama masyarakat dan pengunjung di kawasan Jakabaring Sport City saat mengkampanyekan Stop Food Waste
Kampanye Stop Food Waste ini dipilih karena sampah makanan telah menjadi masalah lingkungan yang menjadi perhatian serius dari semua pihak. Food waste merujuk pada semua makanan yang dibuang atau batal dikonsumsi dan dibuang padahal masih laik makan.
Di dunia, setidaknya 1.3 milyar ton makanan terbuang setiap tahunnya dan berdasarkan data dari Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN) KLHK tahun 2023, sampah yang dihasilkan oleh Indonesia adalah 13.37 juta ton per tahun.
Sampah makanan saat ini telah menjadi sebuah masalah global karena dampak besarnya terhadap lingkungan. Selain membebani sistem pengelolaan sampah, memperburuk kerawanan pangan tetapi juga bisa menjadi penyebab utama perubahan iklim (climate change) dan pencemaran lingkungan sekitar, baik udara, air dan tanah.
BACA JUGA:Waspada Virus MPOX di Posyandu Anggrek Lingkungan Puskesmas Makrayu Palembang
BACA JUGA:Edukasi Masalah Gizi dengan Pendekatan melalui Metode Demonstrasi Emosional (Emo Demo)
United Nations Environment Programme – UNEP (2021) mengestimasi 8 – 10 persen gas emisi rumah kaca global disebabkan oleh sampah makanan.
Perilaku konsumtif ini disatu sisi juga dipandang sebagai bentuk ketidaksadaran akan masih banyak manusia di belahan bumi lain yang menderita kelaparan karena ketidaksediaan pangan.