SEKAYU, KORANRADAR.ID - Kabupaten Musi Banyuasin mencatat prestasi luar biasa dengan penurunan signifikan dalam Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) pada tahun 2024. Menurut data yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sumatera Selatan, TPT di Musi Banyuasin turun dari 2,58% pada tahun 2023 menjadi 2,13% pada tahun 2024. Capaian ini menjadikan Musi Banyuasin sebagai salah satu daerah dengan angka pengangguran terendah dan penurunan TPT tertinggi di Sumatera Selatan.
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Muba Mursalin, menyatakan, penurunan ini adalah hasil dari kolaborasi antara pemerintah daerah, pelaku usaha, dan masyarakat. “Kami optimis bahwa dengan pengembangan sektor-sektor strategis dan pelatihan keterampilan yang terus berlanjut, angka pengangguran dapat terus ditekan,” ujarnya, kemarin.
Sementara itu, Pj Bupati Musi Banyuasin H Sandi Fahlepi, memberikan apresiasi atas pencapaian ini dan menekankan pentingnya kolaborasi. “Sinergi antara program pelatihan, pengembangan UMKM, dan pertumbuhan sektor perkebunan menunjukkan efektivitas yang luar biasa. Kami berkomitmen untuk menjadikan Musi Banyuasin sebagai kabupaten yang sejahtera dan berdaya saing,” ujarnya.
Kepala BPS Kabupaten Musi Banyuasin Trio Wira Dharma, menyatakan bahwa survei lapangan yang dilakukan melalui Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) pada Agustus 2024 menunjukkan tren penurunan TPT.
“Fokus selanjutnya adalah meningkatkan pendapatan pekerja agar mereka dapat memenuhi kebutuhan dasar dengan lebih berkualitas dan terhindar dari garis kemiskinan,” tegasnya.
Beberapa faktor kunci yang mendukung penurunan TPT di Musi Banyuasin antara lain Program Pelatihan oleh Muba Vocational Center (MVC), Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin melalui MVC terus berupaya meningkatkan keterampilan tenaga kerja lokal dengan berbagai program pelatihan yang selaras dengan kebutuhan industri. Bidang pelatihan mencakup teknologi, teknik, dan kewirausahaan, yang semuanya membantu meningkatkan daya saing tenaga kerja di pasar.
Lalu, kenaikan harga komoditas kelapa sawit telah mendorong pertumbuhan ekonomi di sektor perkebunan dan perdagangan, yang berdampak langsung pada peningkatan permintaan tenaga kerja. Musi Banyuasin, sebagai salah satu penghasil kelapa sawit utama, merasakan dampak positif dari pertumbuhan ini.
Selanjutnya, acara seperti Muba Expo dan event UMKM tidak hanya meningkatkan pendapatan pelaku usaha kecil dan menengah, tetapi juga menciptakan lapangan kerja baru, khususnya di sektor ekonomi kreatif dan perdagangan lokal. (ace)