PALEMBANG,KORANRADAR.ID- Calon bupati kabupaten Muba Ir Hj. Luciaty, SE tampil memukau dalam debat perdana yang di gelar di gedung Persatuan Dharma Wanita Muba, Kamis 31 Oktober kemarin.
Lucianty yang berpasangan Syaparuddin terlihat jelas sangat menguasai program, visi dan misi yang disampaikan dan sasaran prioritas yang diinginkan masyarakat Muba kedepan.
Pengamat politik Arianto, ST,MT, M.I.KOM, POl menyatakan tolak ukur dan indikator program kerja yang dibuat untuk memajukan kabupaten yang kaya dengan sumber daya alam ini kedepan sangat jelas dan didukung data-data sahih selama bersosialisasi. Keunggulan Luciaty untuk mengeksekusi program kerjanya kedepan dengan memakai indikator serta target waktu menjadi sangat meyakinkan.
"Ada dasar pijakan yang kuat dalam subtansi program kerja ditawarkan ke masyarakat sehingga tingkat keyakinan masyarakat semakin tinggi terhadap program kerja yang ditawarkan. Terlihat jelas Lucianty unggul dalam acara debat tersebut,"kata Arianto Jumat 1 November 2024.
BACA JUGA:Resep Chicken Mentai, Menu Sarapan Lezat Menggugah Selera
Ia menilai, secara penguasaan materi dan subtansi program, Lucianty yang dikenal suka blusukan dan ramah ini programnya sangat terarah dan sistematis programnya. Berbagai capaian yang dibuat di dalam visi dan misinya tidak copy paste dari program terdahulu dari para mantan bupati sebelumnya.
Namun, banyak penyempurnaan dan terobosan baru. Kebutuhan terobosan berbagai program baru sebagai lompatan untuk kemajuan Muba yang lebih cepat kedepan inilah sangat diharapkan betul oleh masyarakat Muba. Dalam acara debat tersebut, wanita yang dikenal sebagai pengusaha SPBU ini sangat aktif dan piawai menjawab semua pertanyaan panelis dan moderator. Bagi masyarakat Muba yang menonton debat, kemampuan seorang calon bupati untuk mengukur kompetensi jelas terlihat. Apabila seorang cabup tidak menguasai program kerja dan banyak memberikan porsi jawaban pada wakil bupatinya, maka akan merugikan cabup tersebut.
Kemampuan seorang calon bupati wajibnya harus dikedepankan ketimbang calon wakil bupati. Bagaimanapun juga, seorang yang akan memimpin kabupaten Muba pastinya yang utama dilihat kompetensinya adalah seorang calon bupatinya.
"Program berobat dan sekolah gratis, jalan dan infrastruktur, dana desa , lapangan kerja dan mengatasi kebakaran hutan dari paslon bupati nomor satu sangat terukur. Indikatornya juga sangat jelas dan di dukung data yang kongkrit di lapangan. Terlihat jelas juga, Luciaty aktif dan sangat menguasai persoalan di masyarakat Muba. Memang sebaiknya, dalam debat tersebut, calon bupatinya yang aktif dalam merespon pertanyaan dari panelis dan moderator. Hal ini sangat berpengaruh dengan kompetensi cabup. Pada akhirnya akan sangat berpengaruh di penonton yang melihat debat tersebut. Karena pada dasarnya, semua konsep program kerja, visi dan misi yang sudah dibuat para cabup harusnya sudah sangat mereka kuasai.
Tinggal mengimplementasikan saja di masyarakat. Jangan visi dan misi serta program kerja tersebut hanya kental dengan jualan politik saja alias memberikan angin surga ke masyarakat. Ini ditunjukkan dengan tidak menguasai semua konsep program kerja, visi dan misi tersebut. Dilihat dari efek dukungan ( elektabilitas) yang terjadi kedepan bagi masing-masing paslon, mantan peneliti Lembaga Survei Indonesia (LSI) yang sudah dua puluh tujuh tahun menekuni survei opini publik ini mengatakan pasti ada. Efek debat sangat berdampak bagi yang menonton debat. Bagi pemilih yang masih akan mengubah pilihan ( swingvoters) dan yang belum sama sekali menentukan pilihan pada Paslon ( undesidvoters), berpotensi besar akan di raih paslon Luciaty-Syaparuddin. Sangat terlihat jelas Paslon nomor satu ini menguasai jalannya debat dari awal sampai akhir acara. Indikator dan parameter baik dari penyampaian, jawaban dan solusi sangat meyakinkan disampaikan oleh Luciaty-Syaparuddin.
"Masih ada sesi lagi kedepan debat ini. Peluang untuk mempertajam program kerja bagi masing-masing paslon masih terbuka. Bagaimanapun juga, kabupaten Muba ini adalah kabupaten yang sangat diperhatikan bukan hanya di Sumatera Selatan saja. Muba dulunya terkenal dengan para pemimpin kepala daerahnya yang visioner, inovatif, smart dan berani mengambil terobosan baru. Mudah-mudahan, masing-masing paslon nantinya minimal bisa menampilkan kompetensinya dalam acara debat kedepan,"pungkasnya.