Wakil Menteri Pariwisata Ni Luh Puspa, Jurnalis Handal untuk pariwisata RI
Wakil Menteri Pariwisata Ni Luh Puspa, Jurnalis Handal untuk pariwisata RI--
JAKARTA, KORANRADAR. ID- Ni Luh Puspa ditunjuk menjadi Wakil Menteri Pariwisata (Wamenpar) di kabinet Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.Pencapaian mantan jurnalis televisi nasional itu bukan hal mudah, sebab dari kecil Puspa telah menjalani perjalanan hidup yang cukup berat sebagai masyarakat dari kalangan ‘wong cilik’.
Puspa dilantik Presiden Prabowo bersama puluhan wamen lainnya di Istana Negara, Jakarta Pusat, Senin (21/10) sore. Tampil anggun dengan kebaya khas Bali berwarna pink, Puspa ditemani oleh suami dan ayahnya.
“Tak pernah saya bayangkan bisa berada pada titik ini,” kata Ni Luh Puspa di Jakarta, Selasa.
Perempuan yang bernama asli Ni Luh Enik Ermawati tersebut mengaku bersyukur atas kesempatan menjadi wamen. Puspa berterima kasih atas amanah yang diberikan untuknya.
“Menjadi kehormatan dari Bapak H. Prabowo Subianto dan Mas Gibran Rakabuming Raka selaku Presiden RI dan Wakil Presiden RI periode 2024-2029 bagi saya untuk berkontribusi di dunia pariwisata Indonesia sebagai Wakil Menteri Pariwisata Republik Indonesia 2024-2029,” tuturnya.
“Terima kasih Bapak Presiden Prabowo yang sudah mempercayakan amanah ini kepada saya,” lanjut Puspa.
Puspa yang berasal dari Desa Selat, Buleleng, Bali, berprofesi sebagai jurnalis televisi sebelum diangkat menjadi wamen oleh Prabowo.
Ia akhirnya memutuskan melepas statusnya sebagai jurnalis kenamaan dan menerima tawaran Prabowo untuk bergabung di Kabinet Merah Putih.
“Dari saat pertama diberi kesempatan oleh Pak Prabowo dan Mas Gibran masuk dalam kabinet yang beliau pimpin, saya berkontemplasi, berdiskusi dengan suami dan keluarga,” ungkap Puspa.“Dan setelah saya berkontemplasi, saya yakin ini bukan tentang politik atau tentang kepentingan, tapi ini tentang tugas negara,” sambung wanita Bali yang lahir pada 18 November 1986 itu.
Dengan tugas negara ini, Puspa merasa terpanggil untuk bisa memberi yang terbaik serta berkontribusi dengan penuh dedikasi dan tanggung jawab.“Saat negara memanggil, di situlah saya tergerak dan menguatkan tekat untuk bergabung dengan Kabinet Pak Prabowo dan Mas Gibran,” sebut Puspa.Apalagi, Puspa mendapat dukungan dari keluarganya untuk tugas mulia ini.
Puspa merupakan wanita pertama asal Buleleng yang berhasil duduk pada kursi pimpinan lembaga negara, khususnya sebagai Wakil Menteri.
Ia juga menjadi wamen di Kabinet Prabowo yang beragama Hindu.“Respons keluarga tentunya sangat mendukung penuh, sekali lagi karena ini panggilan tugas untuk negara maka semua anggota keluarga berpendapat yang sama untuk nama bangsa serta mendoakan,” tuturnya.
Puspa sendiri diketahui menjalani masa kecil yang tidak mudah dengan banyak pengalaman berpindah tempat. Saat kecil, ia mengikuti orang tuanya yang mengikuti program transmigrasi ke Sulawesi.Namun, di usia 7 tahun, Puspa kembali ke Bali dan tumbuh besar dalam asuhan kakek dan neneknya.Tinggal di desa kecil, Puspa dahulu hidup di kampung yang tidak ada listrik dan sulit air.
Saat berangkat sekolah, ia juga harus melewati jalur yang cukup menantang karena keterbatasan infrastruktur.Puspa kecil juga harus bekerja membantu kakek dan neneknya demi mencukupi kebutuhan hidup mereka. Ia juga pernah menjual tali buatan sang kakek hingga ayam di kampungnya.