Manifestasi Kedaulatan Rakyat dalam Pilkada Sentak 2024

M.Andrei Utama,S.IP,M.M Aktivis Pemuda Sumsel yang juga Wakil Ketua 1 ICMI Muda Sumsel --

PALEMBANG,KORANRADAR.ID - Aktivis Pemuda Sumsel yang juga Wakil Ketua 1 ICMI Muda Sumsel  M.Andrei Utama,S.IP,M.M atau biasa dipanggil Bung Rei mengatakan jika Pilkada Serentak  2024 merupakan salah satu tolak ukur keberhasilan sistem demokrasi di Indonesia yang dapat terlaksana dengan baik dalam tata kelola demokrasi secara politik kedepan. 

Menurut dia, Pilkada Serentak 2024 merupakan kehendak mutlak bangsa Indonesia yang menetapkan dirinya sebagai Negara demokrasi. Dalam konstitusi Negara Indonesia sendiri merupakan manivestasi kedaulatan rakyat. “Pilkada yang diadakan setiap 5 tahun dalam mencari pemimpin sangat ditunggu-tunggu oleh berbagai pihak. sebagai harapan terjadinya suatu perubahan dan pergerakan ke arah yang lebih baik. 

Dilanjutkan Bung Rei, dalam Pilkada ini para Pemimpin Daerah akan bertarung mempertahankan jabatan dan seperti ujian apakah rakyat akan memperpanjang mandatnya atau sebaliknya. "Kemudian, bagi Partai politik, mereka menantikan event Pilkada ini karena partai politik akan menyiapkan Kader Kader terbaik. 

"paparnya.

“Pemimpin berkualitas”

Untuk itu, munculnya calon Calon Pemimpin yang berkualitas adalah suatu keharusan. Pemimpin berkualitas mengandalkan ide, kemampuan untuk menerjemahkan ide tersebut dan kemampuan untuk mengartikulasikan ide secara argumentatif. 

Pemimpin yang baik tidak mengandalkan kemampuan jalan-jalan destruktif dalam politik. Ia tidak menempuh money politics, kampanye negatif atau propaganda hitam untuk mencapai kekuasaan dan menjalankan agenda-agendanya.

Pilkada Serantak 2024 ini sambung bung rei,  haruslah Apresiasi yang tinggi pantas ditujukan kepada KPU dan Bawaslu sebagai penyelenggara dan pengawas Pemilu yang bekerja keras untuk menciptakan kondisi yang bisa melahirkan para pemimpin  berkualitas tersebut.

“Melihat Pemilu lebih Positif, idealnya, meskipun upaya-upaya tersebut patut diapresiasi, tetapi ada dua hal yang harus diperhatikan. Pertama,  KPU dan Bawaslu perlu berhati-hati dalam menyusun dan menerapkan peraturan-peraturan. Jangan sampai peraturan tersebut justru melanggar aturan di atasnya. Kedua, KPU dan Bawaslu harus pula memastikan bahwa mereka bukan hanya “tegas keluar”, tetapi juga “tegas dan keras ke dalam”,” beber dia.

Masih kata Bung Rei, Posisi penyelenggara dan pengawas Pilkada sangat vital dalam perhelatan. Mereka juga harus bersih dan berkualitas agar pemimpin yang lahir juga bersih dan berkualitas. munculnya politik uang memang masih sangat banyak, tetapi kondisinya makin tidak tentu bagi calon pemimpin yang bermain dengan uang. "Belum tentu masyarakat akan memilih seorang calon yang memainkan politik uang. Artinya, faktor risiko untuk bermain politik uang  menjadi makin besar, naik dari sanksi pidana maupun administrasi.“tutupnya.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan