Ratusan Pengunjuk Rasa Datangi Kejari PALI
Massa yang menggelar aksi unjuk rasa di depan Kantor Kejaksaan Negeri (Kejari) Kabupaten PALI.--
PALI, KORANRADAR.ID - Pengurus Anak Cabang (PAC) Pemuda Pancasila (PP) Kecamatan Talang Ubi dan LSM Pengawal Merah Putih (PMP) menggelar aksi unjuk rasa di depan Kantor Kejaksaan Negeri (Kejari) kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI), Selasa 21 November 2023.
Aksi unjuk rasa yang dilakukan PAC PP Talang Ubi dan LSM PMP yang mengerahkan ratusan massa itu menuntut beberapa poin yang disampaikan ke Kejari PALI.
Di antaranya meminta Kepala Kejari untuk segera melakukan pemeriksaan ulang terhadap perkara dugaan tindak pidana korupsi pada pengelolaan kegiatan dana bantuan operasional kesehatan (BOK), pada Dinas Kesehatan Kabupaten PALI tahun anggaran 2021.
Kemudian tuntutan lainnya adalah meminta Kepala Kejari PALI, mengusut tuntas dugaan tindak pidana korupsi pada belanja yang diserahkan kepada masyarakat melalui paket travel umrah di Setda tahun anggaran 2022.
Tuntutan selanjutnya adalah meminta Kepala Kejari PALI untuk memeriksa Pengguna Anggaran, KPA, PPTK pada paket travel umrah.
Terakhir adalah meminta Kepala Kejari PALI untuk memeriksa PNS yang ikut serta melaksanakan ibadah umrah yang menggunakan anggaran APBD, dan membuka perbup tentang pelaksanaan umrah.
"Kami ingin semua tuntutan kami ini ditindaklanjuti Kejari PALI secepatnya, agar pengelolaan semua anggaran di Kabupaten PALI bersih dari tindak pidana korupsi maupun penyalahgunaan wewenang jabatan," ungkap Rusito, koordinator aksi unjuk rasa.
Setelah melalukan orasi, para pengunjuk rasa diterima langsung Kepala Kejari PALI Agung Arifianto.
"Sebelumnya memang telah masuk laporan ke kita terkait permasalahan travel umrah, dan laporan itu telah kita proses dan segera ditindaklanjuti," ucap Kejari PALI.
Untuk perkara BOK pada Dinas Kesehatan, Agung Arifianto menyatakan bahwa tidak menutup kemungkinan ada tersangka baru.
"Perkara BOK sudah ditetapkan dua tersangka dan sampai saat ini belum ada tersangka baru. Tetapi tidak menutupkemungkinan bakal ada tersangka baru kalau memang ada data yang mengarah ke seseorang," tandas Kepala Kejari PALI.
Usai diterima dan mendengarkan penjelasan dari Kepala Kejari PALI, ratusan massa membubarkan diri secara teratur. (whr)