Diskominfo - Polres OKI Perkuat Sinergi Strategi Kehumasan
Dinas Komunikasi dan Informatika bersama Polres OKI saling berbagi pengalaman strategi manajemen kehumasan terutama dalam rangka mempersiapkan Operasi Mantap Praja (OMP) 2024, di Aula Sarjan Arya Racana, Mapolres OKI.--
KAYUAGUNG, KORANRADAR.ID - Meningkatkan sinergi kehumasan dan pengelolaan Komunikasi publik, jelang Pilkada 2024, Dinas Komunikasi dan Informatika bersama Polres OKI saling berbagi pengalaman strategi manajemen kehumasan terutama dalam rangka mempersiapkan Operasi Mantap Praja (OMP) 2024, di Aula Sarjan Arya Racana, Mapolres OKI, kemarin.
Kabag SDM Polres OKI Kompol Hendra Gunawan, menyampaikan kehumasan merupakan salah satu elemen penting dalam organisasi, terutama dalam menjaga citra dan reputasi instansi di mata publik.
“Bukan sekadar menyampaikan informasi, tetapi juga bagaimana kita mengelola persepsi, menangani krisis, serta membangun komunikasi yang efektif dengan berbagai pihak,” terang dia.
Pelatihan ini jelas Kompol Hendra, bertujuan untuk membekali personil Polres OKI terutama jelang pilkada. “Melalui pelatihan ini, diharapkan seluruh peserta dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam bidang kehumasan. Ini bukan hanya untuk kepentingan pribadi, tetapi juga demi keberhasilan tugas-tugas kita ke depan, khususnya dalam menyukseskan OMP 2024 yang akan segera kita hadapi,” ujarnya.
Memanajemen Komunikasi Krisis
Plt Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten OKI Adi Yanto dalam paparan materinya menjelaskan tentang pentingnya aparat humas memahami memanajemen komunikasi krisis.
“Komunikasi krisis terkait kemampuan kita merespon dan menangani krisis komunikasi sehingga publik dapat tercerahkan dan memahami setiap persoalan serta mengetahui tindakan penanganan yang dilakukan oleh pemerintah,” ujar Adi.
Dalam sebuah organisasi terang dia krisis bisa datang kapan saja tanpa peringatan. “Saat itu terjadi, organisasi harus siap menjadi sorotan publik dan media. Sehingga harus siap juga mempertaruhkan reputasi, hasilnya ditentukan oleh penanganan krisis,” jelasnya.
Peran humas terang Adi, adalah menyampaikan informasi secara cepat dan tepat, mengelola persepsi publik, serta menjaga kepercayaan pemangku kepentingan. “Menjadi krusial di tengah situasi krisis. Sebab, tanpa komunikasi yang efektif, krisis dapat membawa kerugian jangka panjang bagi organisasi,” paparnya.
Sementara Kabid Layanan E-Government Diskominfo OKI Muttaqin Syarif, memaparkan tentang pemanfaatan teknologi dalam pengelolaan komunikasi lembaga publik. “Banyak sekali tool yang dapat digunakan oleh lembaga untuk memaksimalkan komunikasi publik baik itu perangkat pengolah data, gambar maupun video. Pemanfaatan teknologi ini membantu tugas kita sehari-hari,” jelas Takin.
Salah satu tool yang dapat digunakan untuk mengukur persefsi publk terhadap lembaga di antaranya tambah takin google review.
“Review yang ditulis masyarakat di Google atau aplikasi lainnya itu jadi parameter untuk mengukur persefsi publik terhadap lembaga kita sehingga kita bisa aware terhadap isu-isu yang berkembang dan dapat diantisipasi,” terangnya. (eml)