PLN Gelar Pelatihan Batik Malam Dingin

Cation : Dua penyandang tunarungu sedang membentuk motif batik pada kain dibantu dengan alat sablon. --

LAMPUNG, KORANRADAR.ID  – Melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL), PLN kembali lanjutkan program pengembangan UMK berbasis Wastra (Warisan Kain Nusantara) Batik Tulis Shiha Ali melalui pelatihan Batik Malam Dingin yang dilaksanakan pada tanggal 27-29 Juli 2024 lalu di Kabupaten Tulang Bawang, Provinsi Lampung.

PLN gelar berbagai pelatihan mulai dari pelatihan UMKM dan kewirausahaan, pelatihan pemasaran produk hingga laksanakan 2 pelatihan teknik membatik yaitu teknik Batik Cap dan Batik Malam Dingin sebagai bentuk komitmen dalam upaya mendukung UMK Batik Shiha Ali terus berkembang, mandiri, sejahtera dan sebagai penggerak roda perekonomian masyarakat, khususnya di Kabupaten Tulang Bawang. 

“Batik Malam Dingin merupakan perpaduan teknik printing atau sablon dengan media malam dingin. Malam atau yang sering disebut sebagai lilin merupakan salah satu bahan baku penting untuk membuat batik, khususnya Batik Tulis dan Batik Cap. Fungsi dari bahan ini dalam proses pembuatan batik adalah untuk menutupi bagian tertentu agar tidak terkena pewarna sehingga motif batik lebih jelas dan rapi. Kami sangat bersukur melalui program TJSL, PLN berikan pelatihan Batik Malam Dingin kepada anggota UMK Batik Shiha Ali,” ujar Nasheeha Ali, Ketua UMK Batik Tulis Shia Ali.

Nasheeha mengatakan program yang dirancang dan dilaksanakan oleh PLN merupakan bentuk kepedulian PLN terhadap penyandang disabilitas agar memperoleh kesamaan hak untuk bisa terampil dalam menjalankan sebuah kewajiban. Ia sangat berterima kasih atas keberlanjutan program pengembangan UMK Batik Tulis Shiha Ali yang dilakukan oleh PLN. 

“Kami sebagai UMK yang mengaryakan penyandang disabilitas merasa sangat terbantu. Melalui pelatihan ini, pengetahuan kami terkait teknik membatik kian bertambah dan kepercayaan diri kami semakin meningkat. Kami yakin dapat menghasilkan produk batik yang semakin berkualitas dengan ragam model yang menarik sehingga mampu bersaing di pasar global,” lanjut Nasheeha.

“Terima kasih kami ucapkan kepada PLN yang telah memberikan program TJSL di UMK Batik Tulis Shiha Ali. Kami harap program ini dapat terus berlanjut guna menjadi pelopor bagi penyandang disabilitas untuk terus berkarya, sehingga produk batik hasil karya anggota kelompok UMK Batik Tulis Shiha Ali semakin dikenal luas di seluruh wilayah Provinsi Lampung,” ucap Nasheeha. 

General Manager PLN UIP Sumbagsel, Wahidin mengatakan melalui pelaksanaan program TJSL PLN hadir langsung ditengah masyarakat untuk mendorong pengembangan serta pemberdayaan masyarakat dan kelompok UMK sebagai penggerak roda perekonomian masyarakat.

’Pelaksanaan pelatihan ini sekaligus sebagai bentuk aksi nyata PLN terus bertindak proaktif mendorong peningkatan kemampuan anggota kelompok UMK agar terus semangat untuk berkarya, mampu berpikir kritis dalam berinovasi guna menghasilkan karya-karya berkualitas dan berdaya saing. Program tersebut tidak hanya terbatas pada pelatihan semata namun akan dilaksanakan juga penyaluran bantuan alat produksi guna meningkatkan hasil produksi UMK Batik Tulis Shiha Ali,’’ terang Wahidin.

 “Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi bukti PLN berkomitmen memberikan kesempatan yang sama bagi penyandang disabilitas untuk memiliki kesamaan hak dalam pendidikan, pelatihan dan keterampilan sehingga mereka dapat bersikap mandiri, bermartabat dan berkontribusi secara aktif di lingkungan masyarakat,” pungkas Wahidin. (sep)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan