Swasembada Pangan Dimulai dari Sumsel
Kunjungan Kerja Menteri Pertanian Republik Indonesia (RI) H Andi Amran Sulaiman, ke Kabupaten Banyuasin dalam rangka Pembinaan Penyuluh Pertanian di Kabupaten Banyuasin disambut langsung oleh Penjabat Bupati Banyuasin H Hani Syopiar Rustam, digelar di SMK--
BANYUASIN, KORANRADAR.ID – Kunjungan Kerja Menteri Pertanian Republik Indonesia (RI) H Andi Amran Sulaiman, ke Kabupaten Banyuasin dalam rangka Pembinaan Penyuluh Pertanian di Kabupaten Banyuasin disambut langsung oleh Penjabat Bupati Banyuasin H Hani Syopiar Rustam, digelar di SMK PP Negeri Sembawa, Kecamatan Sembawa, Kabupaten Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan, kemarin.
Menteri Pertanian Andi Amran beserta rombongan melakukan peninjauan perkembangan sektor pertanian sekaligus memberikan dukungan langsung kepada Penyuluh dan Petani dalam peningkatan produksi padi dan jagung di Sumatera Selatan.
Pj Bupati Banyuasin Hani Syopiar Rustam didampingi Sekretaris Daerah Erwin Ibrahim, mengapresiasi kedatangan Menteri Pertanian dalam rangka peningkatan produksi padi dan jagung.
Kabupaten Banyuasin sendiri penghasil padi terbesar nomor 4 nasional dan nomor 1 (satu) di Sumatera Selatan, tentu semangat dan tujuan baik dari Menteri Pertanian akan memberikan nilai lebih agar penyuluh pertanian dan petani di Kabupaten Banyuasin khususnya dan di Sumatera Selatan umumnya dapat mewujudkan Sumsel menjadi penyelamat pangan Indonesia.
“Terima kasih atas kedatangan Menteri Pertanian, Bapak Andi Amran. Kabupaten Banyuasin sendiri siap bekerja lebih, ikut berperan dalam mewujudkan Sumsel sebagai lumbung pangan Indonesia. Terima kasih juga atas dedikasi petani dan penyuluh pertanian di Kabupaten Banyuasin atas kerja keras, kerja cerdas dan kerja ikhlasnya dalam peningkatan produksi padi,” tutupnya.
Penjabat (Pj) Gubernur Sumatera Selatan A Fatoni, menyampaikan bahwa tahun 2020 Pemprov Sumatera Selatan menganggarkan Rp 50 miliar per tahun untuk mendanai Tenaga Pendamping Peningkatan Ekonomi Pertanian sebanyak 1.000 orang pada tahun 2020 dan 910 orang pada tahun 2021. Sehingga total tenaga PPEP yang dibiayai oleh APBD adalah sebanyak 1.910 orang.
Pada tahun 2023 Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan bekerja sama dengan BPSDMP Kementerian Pertanian melaksanakan Peningkatan Kapasitas Penyuluh Pertanian dalam bentuk Serftifikasi Kompetensi Penyuluh terhadap 675 orang PPEP.
“Tentu upaya peningkatan kapasitas Penyuluh Pertanian ini seiring dengan semangat untuk meningkatkan produksi beras dan jagung di Sumatera Selatan. Pemprov Sumsel siap menguatkan bidang pertanian dimulai dari Kabupaten Banyuasin yang merupakan lumbung padi nomor 1 di Sumsel diikuti oleh Kabupaten lainnya,” tutup Agus Fatoni.
Sementara itu, Menteri Pertanian Andi Amran mengapresiasi semangat Gubernur, Bupati dan Pangdam II Sriwijaya untuk meningkatkan Sumsel sebagai lumbung pangan nomor 1 di Indonesia.
“Saya harap Indonesia bisa swasembada pangan dimulai dari Sumsel. Pangan itu senjata yang ampuh karena jika krisis pangan melanda tentu akan mengubah krisis politik dan sosial antara kita,” tegasnya.
Andi Amran optimis tahun 2024 Indonesia harus naikkan produksi pangan, tahun 2025 hentikan impor, tahun 2026 dan 2027 Indonesia akan ekspor kepada negara-negara yang membutuhkan pangan. “Saya harap Sumsel jadi penyelamat pangan Indonesia. Mari kita bekerja dan hadir untuk mempermudah rakyat karena kita adalah pelayan rakyat dan kita datang untuk mengabdi bagi merah putih,” tutupnya. (tri)