Pemkot Pagaralam Ikuti Rakor Penanganan Inflasi

RAKOR: Bertempat di Ruang Rapat Besemah III Setdako Pagaralam, Asisetan II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Dawam ikuti Rakor Penanganan Inflasi dan TBC – Polio. --

PAGARALAM, KORANRADAR.ID – Pj Walikota Pagar Alam H Lusapta Yudha Kurnia SE MM diwakili Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah Kota (Setdako) Pagar Alam, Dawam, ikuti Rapat Koordinasi (Rakor) Penanganan Inflasi dan TBC - Polio oleh Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) RI secara daring di Ruang Rapat Besemah III Setdako Pagar Alam, pada Senin (15/7).

Disampaikan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian, Indeks Perkembangan Harga (IPH) bahan Pangan di Minggu pertama bulan Juli, komoditas yang mengalami kenaikan yakni Cabai Rawit di 136 Kabupaten/Kota, Minyak Goreng di 123 Kabupaten/Kota, serta Daging Yam Ras di 116 Kabupaten/Kota.

“Kita melihat disini pada minggu ke-2 bulan Juli, beras mulai merangkak naik, beras di 113 daerah Kabupaten/Kota, cabai rawit mengalami kenaikan di 165 daerah Kabupaten/Kota, minyak goreng di 143 Kabupaten/Kota, beras di 113 Kabupaten/Kota dari 514 Kabupaten/Kota meskipun mayoritas masih terkendali, tetapi jumlah Kabupaten/Kota yang harga beras mulai merangkak naik juga mulai bertambah,” jelasnya.

Sementara Menteri Pertanian (Mentan) RI Amran Sulaiman menjelaskan, saat ini di Indonesia mengalami penurunan produksi pangan, khususnya produksi padi. Dimana penurunan produksi pangan ini disebabkan oleh beberapa hal, diantaranya volume pupuk turun 50%, 17-20% petani tidak bisa menggunakan kartu tani, petani hanya diberi pupuk 1 kali tanam, Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) di Jawa, 30 juta orang tidak boleh menerima pupuk.

Selain itu, juga disebabkan oleh Alat Mesin Pertanian (Alsintan) yang sudah tua, Kekeringan akibat El-Nino, saluran irigasi lebih dari 50% kondisinya perlu direhab, PPL hanya 50% dari kebutuhan, bibit unggul berkurang serta anggaran yang menurun. (edi)

 

 

Tag
Share