Balai Karantina Sumsel Gelar FGD Bersama Jurnalis

Balai Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan Sumatera Selatan bersama jurnalis untuk meningkatkan bidang kehumasan mengelar Focus Group Discussion (FGD) Peran Penting Media Pada Organisasi/Lembaga.--

PALEMBANG, KORANRADAR.ID - Balai Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan Sumatera Selatan menggandeng jurnalis untuk meningkatkan kehumasan. Melalui acara bertajuk Focus Group Discussion (FGD) “Peran Penting Media Pada Organisasi/Lembaga”Karantina Sumatera Selatan. yang berlangsung di Balai Karantina, Rabu 8 Oktober 2023.

Kepala Karantina Sumsel, Azhar Ismail mengatakan, kegiatan ini untuk mempererat Karantina Sumatera Selatan dengan para jurnalis. “Dengan pertemuan ini, diskusi-diskusi yang muncul diharapkan menjadi hal yang mampu mempertajam pemberitaan kehumasan Karantina Sumatera Selatan maupun siaran pers yang dikeluarkan nantinya,”katanya.

Azhar menyampaikan tugas kehumasan menyampaikan informasi ke public, bisa langsung pada sarana yang dimiliki seperti website, maupun media sosial, juga tentunya melalui teman-teman media. Dengan maraknya digitalisasi, maka penting pengelolaan kehumasan secara professional dan dapat dipertanggungjawabkan.

Mantan Pimpinan Redaksi Tribun Sumsel, Weny mengungkapkan bahwa media dan humas harus dapat bekerjasama. Peran media sangatlah penting bagi humas organisasi, terkhusus juga pemerintah.

“Media merupakan perantara humas dalam menyampaikan pesan berisi informasi, persuasi untuk mendapatkan dukungan publik,”ucapnya.

Weny yang juga merupakan Tenaga Ahli Humas LRT Sumsel menjelaskan perlu menciptakan kerja sama yang harmonis dan hubungan timbal balik antara humas dan rekan-rekan media. Seperti humas menyediakan bahan informasi untuk digali lebih dalam oleh pihak pers. Namun harus tetap didasari dengan keterbukaan dan saling menghormati profesi masing-masing.

“Era jurnalisme positif saat ini, sesungguhnya good news still can be good news,” tambahnya.

Sementara itu, Pimpinan Redaksi Sumselpost, Rahidin H Anang yang juga akan dikukuhkan sebagai Guru Besar Komunikasi Politik di Universitas Sriwijaya, menyampaikan apresiasi kepada Karantina Sumatera Selatan yang telah mengadakan FGD bersama rekan-rekan media.

Di akhir sesi, Azhar menginformasikan bahwa sejak terbitnya Perpres No. 45 Tahun 2023, telah berdiri Badan Karantina Indonesia. Tugas dan fungsi Badan Karantina Indonesia menjaga NKRI dari sisi bioterorism. Sehingga pejabat karantina yang bertugas menjaga NKRI dari masuknya hama penyakit hewan, ikan, dan tumbuhan melalui media pembawa yang dikirim dari luar negeri. Karantina juga mencegah tersebarnya hama penyakit hewan, ikan, dan tumbuhan di dalam negeri.

Karantina Sumatera Selatan bekerja sesuai dengan peraturan perundang-undangan UU No. 21 Tahun 2019 tentang Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan. Dalam UU tersebut, seluruh media pembawa baik hewan, produk hewan, ikan, produk ikan, tumbuhan, dan produk tumbuhan wajib dilaporkan ke Karantina untuk dipastikan kesehatannya dan bebas dari hama penyakit sebelum dilalulintaskan melalui pintu pemasukan, pengeluaran yang telah ditetapkan di Sumatera Selatan. Seperti di Bandar Udara Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang, Bandar Udara Silampari Lubuklinggau, Bandar Udara Atung Bungsu, Pelabuhan Boom Baru, Pelabuhan Tanjung Api-Api.

Pentingnya menjaga Indonesia, khususnya Sumatera Selatan dari hama penyakit karena apabila sudah masuk hama penyakit, maka perlu kerja sama yang ekstra untuk seluruh stakeholder terkait untuk menghilangkan hama penyakit. Maka Karantina menggaet media untuk bersama-sama menginformasikan dan mengajak untuk lapor karantina demi menjaga Sumatera Selatan dari hama penyakit hewan, ikan, dan tumbuhan.

Sepanjang 2023, media pembawa hewan, produk hewan yang dilalulintaskan di Sumatera Selatan untuk domestik masuk sebanyak 1798x, domestik keluar 7325x, ekspor 9x, dan impor 28x. Sementara media pembawa tumbuhan dan produk tumbuhan yang dilalulintaskan domestik keluar 9.728x, domestik masuk 7.685x, ekspor 2.591x, dan impor 203x.

Kegiatan ekspor tumbuhan Sumatera Selatan mencapai nilai ekonomi Rp 7.441.321.271.683 dengan komoditas perkebunan dan pertanian dari Sumatera Selatan. Salah satu unggulannya adalah karet yang rutin diekspor dari Sumsel ke berbagai negara-negara di Asia, Eropa, dan Amerika. (zar)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan