Ribuan Umat Buddha Gelar Pradaksina Kelilingi Vihara Dharmakirti
Pembina Vihara Dharmakirti, Drs Darwis Hidayat. Dan Ketua Yayasan Buddhakirti, Zewwy Salim saat melakukan pradaksina--
PALEMBANG, KORANRADAR.ID - Meneladani jejak perjalanan di dalam mengajarkan dan juga membabarkan Dharma dengan berjalan kaki keluar masuk perkampungan, Kamis (23/5) ribuan umat Buddha yang ada di Kota Palembang serta sekitarnya melaksanakan pradaksina yakni mengelilingi lingkungan dari Vihara Dharmakirti. Yang mana, kegiatan yang juga bertepatan dengan hari Trisuci Waisak ini, terlebih dahulu melaksanakan upacara yang dipimpin Pembina Maha Vihara Dharmakirti, Bhiksu Bhardramurti.
Setelah lakukan upacara yang diikuti semua pengurus, daripada Yayasan Buddhakirti jua Keluarga Besar Budhayana Indonesia (KBI) juga diikuti ribuan muda-mudi dan umat di Vihara Dharmakirti tersebut. Bahkan di sela acara, Bhiksu Bhadramurti juga ketika itu menyalakan lilin pancawarna yang juga simbol kehidupan. Dari situ, sambil berjalan kaki, ribuan umat sekitar pukul 08.00 wib ini melakukan pradaksina sembari membawa satu ikat bunga yang diikuti umat yang lain ketika itu.
Dimana, bagi umat Buddha, Trisuci Waisak ini merupakan hari yang paling bersejarah bagi umat Buddha di seluruh dunia dan jua di Indonesia.
Yang mana, pada momen hari Trisuci Waisak tersebut, terjadi tiga kejadian besar bagi umat Buddha. Yakni adalah hari kelahiran dari Pangeran Siddharta Gautama yang sekaligus kelak dikemudian hari akan menjadi Buddha Gautama. Di samping itu, ini juga bertepatan dengan hari pangeran Sidharta Gautama mencapai ke pencerahan sempurna dan sekaligus hari dimana Budha Gautama tersebut mencapai parinibbana tersebut.
" Hari Trisuci Waisak sendiri merupakan hari dimana lahirnya Pangeran Siddharta Gautama. Yang kedua yakni hari dimana Pangeran Sidharta Gautama tadi mencapai pencerahan sempurna dan berhak menjadi sang Buddha . Sedangkan yang ketiganya yakni hari dimana sang Buddha mencapai parinibbana tersebut," ungkap Pembimas Buddha Kanwil Kemenag Sumsel, Aris Cahyanto yang dibincangi di sela kegiatan, Kamis (23/5).
Di samping itu juga, dikatakan oleh Aris, puja pradaksina ini sendiri sebagai bentuk penghormatan dalam berbangsa dan juga bernegara sekaligus bentuk kebahagiaan dari umat di dalam merayakan Waisak itu sendiri. Tidak hanya itu, momen ini juga untuk lebih meningkatkan keyakinan dan sekaligus mempraktekkan ajaran agama Buddha dengan baik sekaligus menjaga keharmonisan antar umat Buddha serta umat lainnya. Di samping itu, pihaknya jua senantiasa mendukung dan sukseskan program pemerintah.
" Sesuai tema kita, maka kita tentunya juga akan merajut kebhinekaan di dalam bingkai persatuan. Sekaligus juga kerukunan baik di kalangan umat Buddha dan juga umat lain dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Untuk itu, sebelum rangkaian pradaksina itu dimulai, terlebih dahulu kita melaksanakan upacara yang tujuannya penghormatan ke bangsa dan negara teecinta," bebernya yang diamini Pembina Vihara Dharmakirti, Drs Darwis Hidayat.
Ketua Yayasan Buddhakirti, Zewwy Salim ini mengungkapkan, perayaan Trisuci Waisak ini sendiri rangkaiannya sudah dimulai dari beberapa pekan terakhir dengan libatkan semua komponen yang ada di Vihara Dharmakirti maupun Yayasan Buddhakirti. Di sisi lain, dirinya juga sangat bahagia, hal ini terlihat dari ribuan umat yang turut serta dalam kegiatan pradaksina yang sekaligus juga satu rangkaian perayaan Waisak tahun 2024/2568 BE.
" Meskipun sebelumnya pelaksanaannya diguyur hujan deras, namun antusias umat juga sangat tinggi. Hal ini terlihat dari pukul 06.30 wib, umat sudah mulai berdatangan dan berbaris rapi mengikuti rangkaian acara pradaksina. Semoga hal ini menjadi bagian dalam merajut kebersamaan dan persatuan di kalangan umat, sekaligus juga menjadi bagian di dalam mewujudkan kerukunan di dalam kehidupan berbangsa dan bernegara tersebut," pungkasnya diamini Ketua Wanita Buddhis Indonesia (WBI) Sumsel, Rusmiati Zen. (sep/rel)