Ada yang Beda Saat HUT Sumsel

Penjabat (Pj) Gubernur Sumatera Selatan Agus Fatoni berinisiatif mempersiapkan brand kopi asal dari Bumi Sriwijaya saat menerima kunjungan Ketua Kadin Sumsel Affandi Udji.--

SUMSEL, KORANRADAR.ID - Sumatera Selatan diklaim sebagai daerah  penghasil kopi terbesar. Namun sudah berapa periode Gubernur yang menjabat di Sumsel  belum ada 1 merek dagang/brand produk kopi yang berasal dari Sumsel.

Belum diketahui alasannya, berbeda dengan  provinsi tetangga Lampung yang sudah lama memiliki brand untuk produksi kopinya yang bernama “Kopi Lampung.” Nama ini sudah dikenal luas, sama halnya dengan kopi lain dari Sumatera, seperti kopi Gayo dari Aceh, kopi Mandailing dan kopi Lingtong dari Sumatera Utara (Sumut), kopi Mangkuraja dari Bengkulu dan kopi Kerinci (Jambi).

Begitu juga dari luar Sumatera ada kopi Kintamani dari Bali dan kopi Toraja atau Kalosi dari Sulawesi Selatan (Sulsel), dan masih banyak lagi.

Didasari hal tersebut Penjabat  (Pj) Gubernur Sumatera Selatan Agus Fatoni  berinisiatif mempersiapkan brand kopi asal dari Bumi Sriwijaya. Saat menerima kunjungan Ketua Kadin (Kamar Dagang dan Industri) Sumsel Affandi Udji terungkap keinginan untuk memberi nama atau brand kopi yang dihasilkan petani di Sumsel.

“Tanggal 11 Mei nanti kita rencanakan launching “Kopi Sumsel.” Tujuannya agar lebih dikenal luas bahkan mendunia. Sumsel menghasilkan berbagai jenis kopi”, kata Fatoni.

Menurut Fatoni, hal tersebut penting dilakukan  mengingat Sumsel  ini adalah penghasil kopi terbesar tidak hanya di wilayah Sumbagsel saja bahkan di Indonesia. Selama ini yang orang justru lebih kenal kopi Lampung atau kopi Gayo dari Aceh”.

Peluncuran merek atau brand “Kopi Sumsel” akan menjadi rangkaian dari HUT ke-78 Provinsi Sumses, dan penetapan nama “Kopi Sumsel” akan ditetapkan melalui Peraturan Daerah. (tim)

Tag
Share