Keteguhan Iman Mus'ab bin Umair Tawakal dan Kebesaran Hati dalam Menghadapi Tantangan
Ustadz Zakiudin, S.Pd.I., Kepala SD IT Al Furqon Palembang.--
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Pembaca yang dirahmati Allah SWT, Alhamdulillah Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena sampai detik ini kita masih diberikan kesempatan dan Kesehatan dalam menjalankan ibadah puasa Ramadhan 1445 H.
Hari ini, mari kita mengenang dan memetik hikmah dari kehidupan seorang sahabat yang penuh keteguhan iman, Mus'ab bin Umair. Kisah Mus'ab bin Umair adalah cerminan dari kebesaran hati dan tawakal yang luar biasa dalam menghadapi tantangan dan ujian hidup.
Mus'ab bin Umair dikenal sebagai seorang diplomat pertama Rasulullah SAW. Sebelum memeluk Islam, Mus'ab adalah seorang pemuda yang terkenal akan kemewahannya. Namun, setelah mengenal ajaran Islam, hatinya berubah dan ia memilih untuk meninggalkan segala kemewahannya demi kebenaran.
Ketika Mus'ab memeluk Islam, ia dihadapkan pada berbagai tantangan dan tekanan, terutama dari orangtuanya yang tidak merestuinya untuk memeluk agama baru. Namun, Mus'ab tidak goyah. Ia tetap teguh pada keimanannya dan siap menghadapi segala cobaan demi Allah SWT.
Dengan kekuatan iman dan tawakal yang luar biasa, Mus'ab melalui masa-masa sulit tersebut dengan penuh kesabaran dan keteguhan hati. Ia tetap menjalankan tugasnya sebagai utusan Rasulullah SAW, menyebarkan dakwah Islam di tengah tantangan dan rintangan yang datang.
Namun, kisah Mus'ab tidak berakhir di situ. Saat ajal menjemputnya, Mus'ab telah menjadi sosok yang begitu dekat dengan Rasulullah SAW, menjadi salah satu dari mereka yang paling dicintai oleh beliau. Ketika Mus'ab wafat sebagai syuhada dalam Pertempuran Uhud, peristiwa yang mengiris hati adalah ketika kain kafan yang disediakan untuknya tidak mampu menutupi seluruh tubuhnya.
Ini adalah pemandangan yang sangat mengharukan, mengingat Mus'ab dulunya dikenal karena kemewahannya. Namun, saat ajal menjemputnya, Mus'ab meninggalkan dunia ini dengan
tanda kesederhanaan yang menggetarkan hati. Kain kafan yang tidak cukup besar menjadi bukti betapa seorang Mus'ab telah meninggalkan dunia ini dengan tulus, tawakal, dan penuh kesetiaan kepada Allah SWT dan Rasul-Nya.
Dari kisah Mus'ab bin Umair, kita dapat mengambil banyak pelajaran berharga. Pertama, keteguhan iman adalah kunci untuk menghadapi segala tantangan dan ujian hidup. Kedua, tawakal kepada Allah adalah sumber kekuatan yang tiada tara dalam mengarungi setiap liku-liku kehidupan. Dan ketiga, kesederhanaan adalah bukti dari kebesaran hati dan ketakwaan kepada Allah SWT.
Marilah kita semua mengambil teladan dari kehidupan Mus'ab bin Umair, menjadi manusia yang teguh iman, penuh tawakal, dan sederhana dalam setiap langkah hidup kita. Semoga Allah SWT senantiasa memberkahi langkah-langkah kita dan menjadikan kita hamba-Nya yang dicintai dan diridhai-Nya.
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh. (zar)