CLP Dukung Inisiatif Program Pemberdayaan Ekonomi untuk Masyarakat Rentan TBC
Campus Leaders Program (CLP) batch 11, Bakrie Center Foundation (BCF) menyelenggarakan presentasi akhir yang melibatkan seluruh mahasiswa magang, mentor, serta dosen pembimbing program. -Dokumen-
Kemudian, Masyarakat Sehat Sriwijaya mempresentasikan program Sirkulife Empowerment sebagai upaya membangkitkan perekonomian masyarakat rentan TBC. Sirkulife Empowerment merupakan program aquaponik yang membudidayakan lele dengan sayuran pakcoy agar dapat dikonsumsi sehari-hari oleh warga maupun untuk dijual kembali. Program ini menyasar penyintas TBC, kader, dan keluarga yang memiliki lahan terbatas. Melalui pemanfaatan limbah ikan sebagai nutrisi tanaman dan pemanfaatan maggot untuk menangani sampah organik, Sirkulife Empowerment mendorong terciptanya usaha rumahan yang ramah lingkungan serta berkelanjutan. Selain itu, program ini juga diharapkan dapat meningkatkan keterampilan dan pendapatan warga.
“Program ini dapat memberikan dampak positif bagi warga diantaranya meningkatkan pengetahuan dan keterampilan yang dapat diterapkan untuk mendapatkan penghasilan tambahan dan sebagai bagian dari ketahanan pangan untuk pemenuhan gizi sehari-hari,” jelas Muhammad Khadafi, SDGs Hero CLP 11 penempatan MSS Divisi Program.
Selama 1 semester berjalan, warga yang menjalankan program Sirkulife telah berhasil memanen pakcoy di 5 rumah dan hasil dari ternak lele sudah dikonsumsi sebanyak 1 kali. Meski dirasa positif, namun tantangan juga dihadapi oleh MSS dalam mensosialisasikan dan mengajak warga untuk menerapkan program ini
“Tantangan awalnya antara lain sulit untuk menumbuhkan rasa kepemilikan program ini pada warga. Kita harus benar-benar membimbing dan meyakinkan bahwa ini dapat berhasil dilakukan. Biasanya kalau sudah ada hasilnya baru percaya. Alhamdulillah selama 1 semester ini dilakukan, sudah ada yang panen,” tambah Oki Putra Satria, mentor Masyarakat Sehat Sriwjaya.
BCF juga mempresentasikan terkait relasi jejaring kemitraan dalam program pemberdayaan ekonomi. Paparan tersebut dibawakan oleh SDGs Hero penempatan BCF Pusat, Lu’lu Septyan Azzahra dan mentor Muhammad Daffa Zahran Widodo. Dalam paparannya, BCF menekankan pada berjalannya program pemberdayaan ekonomi tidak terlepas dari jejaring lintas sektor. Perlu banyak kolaborasi dilakukan untuk menghasilkan program pemberdayaan ekonomi yang berdampak dan berkelanjutan.
“Kami akan terus berkomitmen untuk mendukung inovasi dan kepemimpinan muda serta menjalin sinergi hexa helix yang lebih erat untuk mendukung pembangunan berkelanjutan. Kami harap proyek ini dapat menjadi landasan program-program BCF selanjutnya yang berhubungan dengan pemberdayaan masyarakat dan ekonomi,” jelas Jimmy Gani, CEO BCF.
Presentasi akhir magang Campus Leaders program batch 11 dibuka oleh VP Pengelolaan TJSL PT Pupuk Indonesia (Persero), Heny Eka Mardiyanti dan Koordinator Tim Ahli Sekretariat Nasional SDGs, Bappenas, Arifin Rudiyanto. Arifin menyambut baik inisiatif BCF untuk menjadi wadah bagi pemuda dalam berkontribusi untuk mencapai target-target SDGs.
“Kami mengapresiasi apa yang dilakukan BCF untuk mendukung pemuda menciptakan inovasi-inovasi dan mengusulkan solusi untuk beberapa permasalahan sosial dalam hal ini kesehatan dan ekonomi. Semoga dapat berkelanjutan dan menciptakan dampak yang lebih luas,” ucap Arifin dalam sambutannya.