BI Sebut Kewajiban Neto Investasi Internasional RI Naik pada TW III 2025

Caption : Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Ramdan Denny Prakoso--

KORANRADAR.ID- Bank Indonesia (BI) melaporkan Posisi Investasi Internasional (PII) Indonesia pada triwulan III 2025 mencatat kewajiban neto yang meningkat mencapai 262,9 miliar dolar AS.

“Pada akhir triwulan III 2025, kewajiban neto tercatat sebesar 262,9 miliar dolar AS, lebih tinggi dibandingkan dengan kewajiban neto pada akhir triwulan II 2025 sebesar 244,5 miliar dolar AS,” kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Ramdan Denny Prakoso dalam keterangan di Jakarta, Senin.

Peningkatan kewajiban neto tersebut bersumber dari kenaikan posisi Kewajiban Finansial Luar Negeri (KFLN) yang lebih tinggi dibandingkan kenaikan posisi Aset Finansial Luar Negeri (AFLN).

Posisi AFLN Indonesia naik terutama karena valuasi harga pasar pada beberapa negara penempatan aset yang meningkat.

Posisi AFLN pada akhir triwulan III 2025 tercatat sebesar 541,1 miliar dolar AS, naik 0,7 persen quarter-to-quarter (qtq) dari 537,3 miliar dolar AS pada akhir triwulan II 2025.

Peningkatan posisi AFLN dipengaruhi oleh kenaikan harga emas, harga saham global, dan harga aset pada beberapa negara penempatan aset.

BACA JUGA:Siap-Siap Mati Lampu! PLN Palembang Perbaiki Jaringan, Ini Jadwal dan Wilayah Terdampak 8-9 Desember!

BACA JUGA:4 Shio yang Diprediksi Ciong di Tahun Kuda Api 2026 dan Dampaknya Menurut Astrologi Tiongkok!

BACA JUGA:5 Shio Paling Bersinar di Tahun Kuda Api 2026: Karier Melesat, Rezeki Melimpah!

Sementara itu, posisi KFLN Indonesia meningkat terutama dipengaruhi oleh peningkatan posisi investasi langsung dan investasi portofolio.

Posisi KFLN pada akhir triwulan III 2025 tercatat sebesar 803,9 miliar dolar AS, naik 2,8 persen (qtq) dari 781,8 miliar dolar AS pada akhir triwulan II 2025.

Peningkatan KFLN ditopang oleh terjaganya aliran masuk modal asing dalam bentuk investasi langsung sebagai cerminan terjaganya persepsi positif investor terhadap prospek perekonomian dan iklim investasi domestik.

“Peningkatan posisi KFLN juga dipengaruhi oleh kenaikan harga saham di Indonesia,” ujar Ramdan.

BI memandang perkembangan PII Indonesia pada triwulan III 2025 tetap terjaga sehingga mendukung ketahanan eksternal.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan