Kelenteng Tien Sing Kiong Gelar Ritual Dewi Mazu jadi Buddha

Kelenteng Tien Sing Kiong yang terletak di jalan Karang Anyar Km 7 Palembang menggelar ritual Dewi Tien Seng Sen Mu atau Dewi Mazu menjadi Buddha Rabu 12 November 2025.--

PALEMBANG, KORANRADAR.ID  Kelenteng Tien Sing Kiong yang terletak di jalan Karang Anyar Km 7 Palembang menggelar ritual Dewi Tien Seng Sen Mu atau Dewi Mazu menjadi Buddha Rabu 12 November 2025.

Lim ko Suntak Ketua Kelenteng Tien Sing Kiong mengatakan, Dewi  Mazu atau dewa pengusaha Laut merupakan Dewa Utama di kelenteng Tien Sing Kiong ini. 

“Dalam setahun perayaannya kita gelar kali yakni saat kelahirannya yakni sekarang dan saat  Dewi Mazu menjadi Buddha. Dan kali ini Dewi Mazu menjadi Buddha,” katanya. 

Lim ko Suntak mengatakan, perayaan HUT dewi Mazu diawali dengan  menggelar ritual Ciok Siu pada pukul 12.00 wib setelah itu pukul 1400 wib digelar ritual khokun   “Setelah itu jamuan makan bersama umat,” ucapnya.

Lim Ko Suntak juga berharap melalui perayaan ini umat selalu sehat, dijauhkan dari marah bahayan dan murah rezeki. “Kita juga berdoa semoga bangsa dan negara selalu aman damai dan sejahetera,” katanya.

Lim Ko Suntak menjelaskan Mazu Mandarin atau Ma Cho Hock Kian adalah salah satu dewi dalam kepercayaan orang Tiongkok termasuk Taiwan Dipuja karena dikenal sebagai sosok pengusaha laut atau juga penolong pelindung terutama bagi pelaut dan nelayan dan sangat berbudi luhur 

BACA JUGA:Kelenteng Pek Hun Teng Palembang Rayakan HUT Dewi Kwan Im

BACA JUGA:Dewi Kwan Im Dewa Pendamping di Kelenteng Marga So Bukit Palembang

“Banyak versi mengenai kisah dewi bernama asli Lin Mo Niang ini namun semua mengarah pada satu kesamaan Bahwa ia adalah manusia yang terpilih menjadi orang suci,” ucapnya 

Menurut Lim Ko Suntak, legenda Ma Zu Bunda Pelindung ini berasal dari masa awal Dinasti Song 960 1279 M di Tiongkok kuno pada seribu empat puluh tujuh tahun lalu Adalah keluarga Lin disebut juga Lim keturunan mantan Gubernur Provinsi Fu Zian Tiongkok bernama Lin Fu Anaknya bernama Lin Wei Ke menempati sebuah rumah di Provinsi Fu Zian dekat kota Pu Tian persisnya di sebuah pulau kecil bernama Mei Zhou sering juga disebut Pulau Matsu wilayah RRC Lin Wei seperti juga ayahnya adalah mantan pejabat pemerintah Tiongkok Setelah pensiun ia kembali ke kampung halamannya.

Menghabiskan masa tuanya dengan bertani dan mempelajari banyak kitab agama dan buku pengetahuan Ia hidup bahagia damai dan tenang. 

Lin dikenal sebagai orang yang sangat saleh baik budi suka menolong dan berderma sehingga sangat dihormati penduduk Mei Zhou Dari istri tercintanya Wang Shi Lin memiliki 6 anak 5 perempuan dan 1 lelaki Keenam anaknya tumbuh menjadi anak anak yang pintar dan cerdas 

Namun anak lelakinya bernama Hong bertubuh sangat lemah dan sakit sakitan Wang Shi sangat prihatin dan khawatir pada nasib anak lelakinya Ia dan suaminya Lin selalu memohon pada Yang Maha Kuasa agar diberi anak lelaki lagi 

Namun yang sehat dan kuat sebagai penerus generasi marga Lin Suatu hari Lin dan Wang melakukan sembahyang khusus di klenteng Mereka memohon kepada Dewi Kuan Im untuk mengabulkan harapan mereka untuk mendapatkan seorang anak lelaki lagi Malam harinya setelah pulang dari klenteng Wang Shi pun bermimpi Ia bermimpi didatangi Dewi Kuan Im yang mengatakan bahwa semua amal dan kebajikan pasangan Lin dan Wang pantas mendapat balasan Sang Dewi memberi Wang sebuah pil bundar sebesar kelereng dan menyuruh menelannya Wang Shi pun menelan pil tersebut Setelah menelan pil itu Wang Shi pun mengandung.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan