Mahkota Medical Centre Gelar Bincang Sehat Awareness Prostat bersama Paguyuban Tionghoa Palembang
Pose bareng dengan narasumber dan pihak Mahkota Medical Centre--
Nur Azeera Ismail, Executive Marketing RS Mahkota Medical Centre dan Dato' Dr. Muhammad Ali Abdul Khader, seorang spesialis Pengobatan Nuklir dan PET-CT
PALEMBANG, KORANRADAR. ID – Mahkota Medical Centre (MMC) Palembang bekerja sama dengan Paguyuban Tionghoa Palembang sukses menggelar kegiatan Bincang Sehat Awareness Prostat. Acara edukatif ini diadakan di Yap Ballroom pada Minggu, 28 September 2025.
Edukasi Prostat Penting, Indikasi Peningkatan Kasus Kanker
Kegiatan ini merupakan kolaborasi antara MMC Palembang, PSMTI Sumsel, HMI Medical, dan Flagship Medical Tourism Hospital. Hadir sebagai narasumber utama adalah Dato' Dr. Muhammad Ali Abdul Khader, seorang spesialis Pengobatan Nuklir dan PET-CT dari Mahkota Medical Centre.
Nur Azeera Ismail, Executive Marketing RS Mahkota Medical Centre, menjelaskan alasan dipilihnya tema ini. Menurutnya, ada indikasi peningkatan kasus Kanker Prostat di kalangan masyarakat.
"Karena adanya indikasi peningkatan pengidap penyakit ini belakangan ini, tema ini dipilih untuk memberikan informasi komprehensif kepada masyarakat mengenai penyakitnya, pencegahan, dan penyembuhannya," ujar Nur Azeera.
Acara ini dihadiri oleh 150 peserta, termasuk para pengurus Paguyuban Tionghoa se-Sumsel dan kota Palembang, seperti Ketua Marga Yap, Sukardi.
BACA JUGA:Mahkota Medical Centre dan Wulan Bahagia Gelar Senam Sehat dan Cek Darah Gratis
BACA JUGA:Mahkota Medical Centre Melaka dan Regency Specialist Hospital Johor Gelar Acara CSR Tahunan
Gejala Prostat: Menyerang 80% Pria di Atas 60 Tahun
Dalam kesempatan tersebut, Nur Azeera Ismail juga memperkenalkan keberadaan Kantor Pelayanan dan Informasi RS Mahkota Medical Centre di Palembang kepada para peserta.
"Pada kesempatan ini juga, kami membagikan 50 voucher gratis bagi warga yang terpilih untuk mendaftarkan pemeriksaan prostat di Rumah Sakit Mahkota Medical Centre," tambahnya.
Sementara itu, Dato' Dr. Muhammad Ali Abdul Khader menjelaskan bahwa Penyakit Prostat cenderung menyerang 80 persen laki-laki berusia di atas 60 tahun atau lansia.
"Sebanyak 80 persen laki-laki usia 60 tahun ke atas memiliki gejala prostat, baik jinak maupun kanker, secara alamiah. Ini akan mulai berkembang setelah umur 40 tahun dan akan menjadi 100 persen pada semua laki-laki jika mencapai umur seratus tahun," papar Dato' Dr. Muhammad Ali.
Gejala pembesaran prostat, menurutnya, menyebabkan dua jenis masalah dalam berkemih: iritasi dan gangguan.
Gejala Gangguan: Keraguan, aliran kencing lambat, dan aliran kemih tersendat-sendat.
Gejala Iritasi: Frekuensi berkemih meningkat (termasuk nocturia—terbangun pada malam hari untuk buang air kecil), kesakitan, dan rasa terbakar atau panas.
Ia juga menyamakan gejala prostat dengan tanda penuaan lain seperti rambut beruban atau katarak, di mana gejala terjadi secara perlahan sehingga penderitanya sering kali tidak ingat kapan itu mulai terjadi.