Kemenkes dan BMZ Luncurkan ACTIVE 2.0, Fokus Tingkatkan Perawatan Kanker Serviks

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI bersama dengan Kementerian Kerja Sama Ekonomi Federal Jerman (BMZ), Kedutaan Besar Jerman di Jakarta, Resmi meluncurkan Program ACTIVE 2.0 (Enhancing Cervical Cancer Treatment & Patient Recovery Across Southeast Asia).-Dok/kemenkesri-

JAKARTA,KORANRADAR.ID – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI bersama Kementerian Kerja Sama Ekonomi Federal Jerman (BMZ) resmi meluncurkan Program ACTIVE 2.0 (Enhancing Cervical Cancer Treatment & Patient Recovery Across Southeast Asia). Inisiatif ini bertujuan memperkuat layanan kesehatan, khususnya dalam penanganan kanker serviks yang masih menjadi salah satu tantangan serius di Indonesia.

Program yang mendapat dukungan dari Deutsche Investitions-und Entwicklungsgesellschaft (DEG), Elekta, serta The Federation of Asian Organizations for Radiation Oncology (FARO), dan difasilitasi Asia Society for Social Improvement and Sustainable Transformation (ASSIST) ini menitikberatkan pada penyempurnaan prosedur radioterapi, peningkatan hasil perawatan pasien, serta penguatan sistem layanan kanker secara berkelanjutan.

Sebagai bagian dari kerja sama, empat rumah sakit rujukan nasional yakni RS Kanker Dharmais, RS Cipto Mangunkusumo, RS Sardjito, dan RSUP Dr. Mohammad Hoesin ditetapkan sebagai Center of Excellence (CoE).

BACA JUGA:Persit KCK Koorcab Rem 044 gelar Program Kesehatan Deteksi Dini Kanker Leher Rahim

BACA JUGA:SBS Peduli Mikaila Penderita Kanker Ganas di Muara Enim

 Keempat rumah sakit tersebut akan berperan sebagai pusat pelatihan, pengembangan infrastruktur, dan penyedia dukungan pemulihan pasien kanker.

Selama tiga tahun ke depan, program ACTIVE 2.0 akan memfasilitasi pelatihan tenaga kesehatan, membangun pusat pelatihan dengan peralatan modern, serta memberikan pendampingan dari pakar internasional, termasuk ahli onkologi radiasi dari Jepang dan Eropa.

 Langkah ini diharapkan mampu meningkatkan kualitas layanan sekaligus memperluas akses teknologi radioterapi mutakhir di Indonesia.

Direktur Pelayanan Klinis Kemenkes RI, Dr Obrin Parulian, M.Kes., menegaskan bahwa program ini merupakan bagian dari upaya transformasi kesehatan nasional.

BACA JUGA:Maksimalkan Sanitasi Sehat, Muba Raih STBM Award dari Kemenkes

BACA JUGA:Lahat Raih Sertifikat Eliminasi Malaria dari Kemenkes RI

“Kemenkes menyambut baik kolaborasi ini sebagai komitmen memperkuat layanan kanker di dalam negeri, sekaligus meningkatkan kapasitas tenaga medis di berbagai rumah sakit nasional,” ujarnya.

Sementara itu, Head of Cooperation with the Private Sector BMZ, Benjamin Knödler, menyampaikan bahwa kerja sama ini menjadi wujud nyata kemitraan jangka panjang. “ACTIVE 2.0 adalah contoh kolaborasi untuk membangun layanan kanker yang tangguh dan berkualitas, tidak hanya di Indonesia tetapi juga di kawasan Asia Tenggara,” ungkapnya.

Project Director ACTIVE 2.0, Paul Lee, menambahkan bahwa program ini dirancang untuk membantu rumah sakit menyediakan layanan kanker yang berkelanjutan. “Kami bangga mendukung pengembangan teknologi radioterapi di Indonesia bersama Kemenkes dan berbagai rumah sakit mitra,” katanya.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan