Ajak Perempuan Perkuat Peran dalam Pembangunan Daerah

Ketua BKOW Sumatera Selatan Lidyawati Cik Ujang menghadiri perayaan HUT ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia, yang diselenggarakan PWPSS di Soma Grand Ballroom.--
SUMSEL, KORANRADAR.ID - Ketua Badan Kerjasama Organisasi Wanita (BKOW) Sumatera Selatan, Lidyawati Cik Ujang, menegaskan bahwa kaum perempuan memiliki peran penting dalam kemajuan dan pembangunan daerah. Pesan itu ia sampaikan saat menghadiri perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia, yang diselenggarakan Perkumpulan Wanita Palembang Sumatera Selatan (PWPSS) di Soma Grand Ballroom, kemarin.
Dalam sambutannya, Lidyawati yang juga Staf Ahli TP PKK Sumsel menyebutkan bahwa organisasi wanita tidak hanya menjadi wadah silaturahmi, tetapi juga harus aktif dalam mendukung program pembangunan pemerintah daerah. Menurutnya, sinergi dengan pemerintah provinsi menjadi kunci dalam menyukseskan berbagai program kerja lima tahun ke depan.
“Saya menyambut baik kegiatan ini karena dapat menjalin kebersamaan. Kaum perempuan yang tergabung dalam organisasi wanita memiliki peran strategis dalam mengisi kemerdekaan. Peran itu diwujudkan dengan terus berkoordinasi dan bersinergi bersama pemerintah, utamanya dalam menyukseskan program kerja HDCU lima tahun ke depan,” ujar Lidyawati.
Ia juga menekankan bahwa tanggal 17 Agustus menjadi momentum bersejarah bagi bangsa Indonesia. Oleh karena itu, perempuan Indonesia, khususnya di Sumsel, dituntut untuk terus belajar, berinovasi, serta menjadi teladan di dalam keluarga dan lingkungan.
“Mari kita menjadi perempuan yang cerdas dan berakhlak mulia. Itulah cara terbaik kita mengisi kemerdekaan sekaligus menghormati perjuangan para pahlawan,” tambahnya.
Sementara itu, Ketua PWPSS, Renny Nasrun Umar, menyampaikan bahwa perayaan HUT ke-80 RI bukanlah sekadar seremoni belaka. Menurutnya, acara tersebut menjadi sarana refleksi sekaligus ajang memaknai kemerdekaan yang telah diperjuangkan dengan darah dan air mata oleh para pahlawan bangsa.
Renny menjelaskan, tema kegiatan tahun ini adalah penggunaan pakaian adat nusantara. Tujuannya tidak hanya sekedar menampilkan keindahan busana tradisional, tetapi juga untuk menjaga warisan budaya bangsa, memperkuat identitas nasional, serta melestarikan budaya Sriwijaya yang menjadi ciri khas Sumatera Selatan.
Ia mencontohkan dirinya yang mengenakan pakaian adat khas Kabupaten Muara Enim. Busana tersebut menggambarkan perempuan petani kopi, lengkap dengan tengkuluk atau penutup kepala, serta kain wastra Sumsel bermotif mak raje dari Desa Dangku.
“Dengan mengenakan busana adat nusantara, kita menunjukkan rasa cinta tanah air sekaligus menghormati jasa para pahlawan. Momentum seperti HUT kemerdekaan ini sangat tepat untuk meneguhkan identitas bangsa,” jelas Renny.
Acara perayaan yang diwarnai semangat kebangsaan itu diharapkan dapat semakin mempererat solidaritas kaum perempuan Sumsel. Selain itu, kegiatan tersebut menjadi pengingat bahwa peran wanita bukan hanya di lingkup keluarga, tetapi juga dalam pembangunan dan pelestarian budaya bangsa. (tim)