Petani Kopi Lahat Menjerit! Harga Kopi Anjlok Drastis Saat Puncak Panen

TURUN: Bupati Lahat Bursa Zarnubi saat panen kopi beberapa waktu lalu. --

 

LAHAT,KORANRADAR.ID  - Petani kopi di Kabupaten Lahat menjelang menyambut tahun ajaran baru 2025 tak lagi sumringah seperti sebelumnya, hal ini dikarenakan harga jual biji kopi kembali mengalami penurunan drastis saat puncak panen tahun ini.

Jika sebelumnya sempat menyentuh harga Rp 70 ribu per kilogram di awal panen, kini anjlok menjadi Rp 45 ribu hingga Rp 40 ribu per kilogram.

Penurunan harga jelas ini menimbulkan kekhawatiran mendalam di kalangan petani, yang telah mengeluarkan modal besar untuk perawatan dan pemeliharaan kebun.

Salah seorang petani kopi asal Lahat, Renal Diansyah, mengungkapkan bahwa tren penurunan harga ini terjadi hampir setiap tahun dan diduga kuat akibat permainan tengkulak dari luar daerah.

BACA JUGA:Rantai Pasok Kopi Sumsel Disempurnakan

“Ini selalu terulang tiap tahun. Waktu panen raya, harga justru jatuh. Kami curiga ada permainan tengkulak dari luar yang mengendalikan pasar,” ujarnya dengan nada kecewa, Kamis 3 Juli 2025.

Sementara itu, salah satu pengepul kopi di Kabupaten Lahat Arka membenarkan adanya penurunan harga.

Ia menyebutkan bahwa saat ini hanya kopi dengan kualitas super yang masih bisa dihargai hingga Rp 50 ribu per kilogram, sedangkan kopi kualitas sedang hingga rendah dihargai jauh di bawah itu.

BACA JUGA:Dorong Ekspor Kopi Sumsel, OJK dan Pemprov Perkuat Sinergi Pembiayaan Produktif Berbasis Inklusi Keuangan

Kondisi ini semakin mempersulit petani, terlebih di tengah tingginya biaya produksi dan kebutuhan hidup yang terus meningkat.

Dengan mayoritas masyarakat di sejumlah kecamatan di Lahat menggantungkan hidup dari perkebunan kopi, kestabilan harga menjadi kunci bagi keberlangsungan ekonomi mereka. (man) 

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan