Catat Tanggalnya! Kisah Nyata Kehidupan Petani, Film Seribu Bayang Purnama Akan Tayang Serentak di Bioskop

Film Seribu Bayang Purnama, mengangkat cerita kehidupan petani dengan segala suka dukanya sehingga petani ini bisa terangkat derajatnya.--
PALEMBANG, KORANRADAR.ID – Setelah selesai melakukan pengambilan gambar pada akhir tahun lalu, Film Seribu Bayang Purnama akan mulai tayang secara serentak pada 3 Juli 2025 mendatang.
Baraka Films selaku rumah produksi dari film ini akan mengangkat cerita yang terinspirasi dari kehidupan nyata petani Indonesia.
Film ini bisa menjadi alternatif pilihan sekaligus juga menjadi media edukasi bagi masyarakat untuk memahami pentingnya bidang pertanian bagi bangsa Indonesia.
“Film dengan tema pertanian mungkin masih terdengar asing di perfilman Indonesia. Padahal dunia pertanian ini merupakan salah satu bidang yang sangat penting bagi Negara Agraris seperti Indonesia,” ungkap Yahdi Jamhur, Sutradara Film Seribu Bayang Purnama sekaligus founder dari Baraka Films, Senin 23 Juni 2025.
Melalui film ini pihaknya mencoba mengangkat cerita kehidupan petani dengan segala suka dukanya sehingga petani ini bisa terangkat derajatnya.
Ia menambahkan ide awal dari film ini berawal dari kegelisahan akan nasib petani yang kesejahteraannya masih jauh dibawa ideal.
Untuk pengambilan gambar dari film ini dilakukan di beberapa lokasi seperti di NTT, Bantul dan juga Sleman.
Pemilihan lokasi tersebut merupakan salah satu bagian penting untuk perjalanan cerita film ini karena bisa membawa penonton untuk melihat langsung kehidupan petani melalui media film.
Pengalaman Yahdi sebagai sutradara dengan pengalaman panjang sebagai jurnalis dan sinematografer untuk serial dokumenter berhasil menghadirkan kesinambungan gambar yang apik dan juga dramatis.
Film ini sengaja mengangkat kehidupan petani agar semua orang bisa lebih menunjukkan kepedulian dan juga meningkatkan kesadaran mengenai pentingnya bidang pertanian bagi bangsa ini.
Untuk memperkuat alur cerita dari film ini digarap oleh Swastika Nohara yang pernah meraih dua Piala Maya untuk kategori Penulis Skenario Terpilih, serta nominasi sebagai penulis skenario terbaik pada ajang bergengsi FFI 2014.
Film ini juga diharapkan bisa memberikan inspirasi bagi generasi muda untuk kembali ke desa dan mulai menerapkan proses pertanian berkelanjutan serta mempertahankan budaya dan nilai-nilai yang ada di desa.
Sisi lain yang juga coba diangkat dari film ini adalah permasalahan yang kerap ditemui oleh petani mulai dari kesulitan untuk memulai produksi karena tidak memiliki modal sehingga selalu berhadapan dengan tengkulak serta semakin tingginya biaya pupuk dan juga pestisida yang sangat penting untuk menjaga kualitas pertaniannya.
Sinopsis Seribu Bayang Purnama