Ada 200 Judul Cerita, 50 Pemain Wayang Semua Pria

Hasan Solihin Ketua Kesenian Tradisional Opera Hokian Palembang (berdiri) bersama para pemain--
PALEMBANG, KORANRADAR.ID- Sempat timbul tenggelam, akhirnya Kesenian Tradisional Opera Hokkian Sam Khau Bun Gei Siah atau wayang China tetap eksis hingga saat ini.
Bahkan di Indonesia hanya satu-satunya di Sumsel, ini tidak lepas dari keterlibatan Hasan Solihin atau biasa disapa Acit, Ketua Kesenian Tradisional Opera Hokian Palembang.
Usianya sekitar setengah abad, tapi semangatnya tetap membara untuk memajukan Kesenian Tradisional Opera Hokkian atau wayang orang terus membara. Bahkan satu-satunya opera Hokian Palembang yang masih tetap eksis hingga saat ini.
Dialah Hasan Solihin Ketua Kesenian Tradisional Opera Hokian Palembang yang selalu berada dibelakang layar.
BACA JUGA:Kelenteng Hoei Hoen Tong Rayakan Hut Dewa Sin Long
Dibincangi Minggu 25 Mei 2025 saat perayaan HUT Opera Hokkian Sam Khau Bun Gei Siah yang ke 64 tahun di kelenteng Peh HUN Tenhg, bapak empat anak itu terlihat santai saat wartawan koran ini menemuinya.” Apa kabar,”sapa pria yang tinggal di Jl M Isa Lrg Cinta Damai Kecamatan Ilir Timur II Palembang nya ramah.
Diungkapkan generasi ke-3 itu, keterlibatannya dalam memajukan Opera Hokian itu karena ingin mendidik anak remaja. Maklum 50 pemain yang tergabung dalam opera tersebut sebagian besar remaja dam semuanya pria.
Cerita yang diangkat dalam setiap pertunjukan opera mengangkat legenda Chinese bahkan hingga saat ini sudah ada 200 judul yang biasa dipentaskan. Semua sudah dimainkan dengan apik oleh para pemain.
Tak hanya manggung dari kelenteng ke kelenteng lainnya di Metropolis ia juga sering membawa anak didiknya manggung ke berbagai kota besar lain di Sumatera seperti Medan, Jambi, Pekanbaru dan lainnya.
BACA JUGA: Kelenteng Marga The Sungai Buaya Rayakan HUT 3 Dewa
Tidak mudah melatih anak untuk menjadi pemain opera profesional, katanya yang memiliki nama Chinese Tan Tiau Guan, karena wataknya yang keras maka pria yang dikenal ramai ini sebelum mengajak anak bergabung harus memahami karakternya. ”Saya ini, orangnya keras kalau dia sanggup ikut aturan dan dimarah,”terangnya lantas tertawa.
Untuk melihat pentas ini sukses atau tidak, biasanya dinilai dari banyaknya penonton yang hadir, disamping juga bagaimana mngarahkan anak-anak agar cerita yang dibawakan tidak keluar dari alur. Itulah mengapa setiap pentas selalu ramai penonton.
Banyak pelajaran yang bisa diambil dalam setiap pertunjukan yang ditampilkan yakni mengajarkan tentang kebaikan, bagaimana menjadi orang yang jujur, pantang menyerah serta memiliki jiwa pemberani.