Ne Zha Sang, Bocah Ajaib
--
JAKARTA, KORANRADAR.ID - Mitologo dan cerita rakyat adalah bagian yang tidak terpisahkan dari seni tradisional Tiongkok. Mitologi memberi sentuhan rasa, daya imajinasi dan kreasi pada potensi alam pikiran manusia yang tidak terbatas. Saat seni tradisional kehilangan mitologi, seni itu menjadi kering, tidak mampu melampaui batas materi, juga tidak bisa menyentuh ranah jiwa dan spirit yang lebih tinggi dalam diri manusia. Dari sekian banyak mitologi dan cerita rakyat dalam seni dan kebudayaan tradisional Tiongkok, Erabaru Epoch Times mengangkat satu cerita berikut untuk Anda.
Seperti halnya semua bocah laki-laki, Ne Zha lahir dari rahim ibunya. Hanya saja, ini adalah akhir dari kesamaan Ne Zha dengan anak-anak kebanyakan. Mungkin nama ini tidak begitu populer di kalangan orang Barat. Namun di Tiongkok, Ne Zha adalah nama yang dikenal luas selama berabad-abad. Dia muncul dalam berbagai aspek kehidupan, dari mitologi hingga tarian, dari film modern populer hingga novel klasik seperti Investiture of the Gods dan Perjalanan ke Barat.
Menurut legenda, semuanya dimulai 3000-4000 tahun yang lalu, pada masa Dinasti Shang di timur laut Tiongkok. Seorang komandan militer, Li Jing, cemas menunggu kelahiran anak ketiganya. Kecemasannya beralasan, karena istrinya telah hamil selama tiga tahun dan enam bulan!
Malam sebelum melahirkan, istrinya yang bernama Nyonya Yin, bermimpi melihat seorang Dewa Tao mengibaskan tongkat ajaib ke perutnya. Dia meminta untuk menerima anak yang dianugerahkan pada dirinya, dan memanggilnya “Ne Zha.”
Keesokan harinya, Nyonya Yin melahirkan sebuah bola daging yang besar. Karena kaget dan kecewa, suaminya menduga benda aneh ini adalah iblis dan menghunus pedangnya. Dia menyerang bola daging, merobek permukaannya dan secara mengejutkan keluarlah anak kecil lincah dan bukannya seorang bayi.
Tak lama setelah itu, seorang Dewa Tao muncul dan menawarkan diri untuk mengambil anak itu sebagai muridnya. Kedua orang tua menyetujui. Dewa Tao kemudian menganugerahkan senjata ajaib, sebuah Roda Langit (qian kun lun) kepada Ne Zha.
Ne Zha memancing kemarahan Naga Merah Jahat. Kekuatan luar biasa yang dimiliki oleh Ne Zha akan segera terungkap. Pada suatu hari yang panas, Ne Zha bersemangat untuk menyegarkan tubuhnya. Ia pergi mandi di laut. Ia masih tidak menyadari kekuatan senjata ajaib yang dimilikinya.
Ia mengambil Roda Langit miliknya yang berbentuk hula-hoop ukuran sedang, namun memiliki berat yang tidak bisa diangkat oleh manusia manapun. Ia mengangkat dan menggerak-gerakannya, yang menyebabkan guncangan besar di dasar laut.
Guncangan yang disebabkan oleh Ne Zha, menggoyang istana bawah laut Raja Naga Laut Timur. Raja Naga yang marah memerintahkan salah satu prajuritnya untuk mencari tahu siapa atau apa yang menyebabkan kekacauan ini.
Setelah menemukan Ne Zha, seorang anak kecil biasa, yang menjadi biang keladi dari kekacauan ini, prajurit menduga akan bisa membunuhnya dengan mudah. Namun, dengan satu pukulan Roda Langitnya, Ne Zha berhasil membunuh prajurit istana laut. Belajar dari kejadian itu, Raja Naga mengirim anak kesayangannya untuk menangani Ne Zha. Ne Zha berhasil membunuhnya juga.
Dengan amarah berkecamuk, Raja Naga bersumpah untuk melaporkan perbuatan Ne Zha kepada Kaisar Langit, penguasa tertinggi alam langit dan dunia fana. Namun Ne Zha berlari ke gerbang istana Kaisar dan tiba di sana sebelum Raja Naga. Dengan kekuatan ajaibnya, ia menangkap Raja Naga dan memberinya beberapa pukulan tak terduga sebelum ia bisa menemui Kaisar Langit.
Mungkin apa yang membuat Ne Zha begitu menawan, di samping kekuatan ajaibnya, adalah semangat riang yang dimiliki oleh pahlawan rakyat yang tak lekang oleh waktu ini. Pada akhirnya Ne Zha, dan tokoh-tokoh seperti dia, mengundang kita untuk ikut serta menyelami dunia ajaib, sebuah dunia di mana batas cakrawala manusia terus membentang, selalu ke arah yang lebih baik. (era)