Mantapkan Langkah Bangun Pusat Vokasi Terintegrasi

Wakil Bupati Muba Rohman foto bersama seusai rapat koordinasi pembangunan Pusat Pelatihan dan Pendidikan Vokasi Terintegrasi di Kantor Perwakilan Muba di Palembang.--
MUBA, KORANRADAR.ID - Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin terus menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) melalui pembangunan Pusat Pelatihan dan Pendidikan Vokasi Terintegrasi.
Hal ini terungkap dalam rapat koordinasi yang diselenggarakan, di Kantor Perwakilan Muba di Palembang, kemarin. Rakor ini ini dihadiri berbagai pemangku kepentingan dari unsur pemerintah, dunia usaha, dan praktisi pendidikan berkumpul untuk merumuskan langkah strategis pembangunan pelatihan dan pendidikan vokasi baru dan kawasan vokasi berbasis potensi daerah, khususnya sektor migas, batubara, serta perkebunan sawit dan karet.
Wakil Bupati Musi Banyuasin Rohman, yang mewakili Bupati Muba HM Toha, yang membuka langsung kegiatan tersebut menekankan pentingnya membangun program ini dengan niat tulus, keikhlasan, dan kepentingan untuk masyarakat luas. Beliau mengingatkan bahwa hanya program yang dilandasi dengan tujuan murni yang akan mendapatkan keberkahan dan mampu berkelanjutan dalam jangka panjang.
"Pendirian Pusat Pendidikan dan Pelatihan Vokasi ini bukan semata proyek fisik, melainkan manifestasi dari niat tulus untuk mengabdi kepada masyarakat dan kepada Tuhan. Kita harus melepaskan ego sektoral dan memprioritaskan kepentingan umum. Dengan ketulusan niat, insya Allah, langkah besar ini akan diberkahi dan menjadi warisan berharga untuk generasi penerus Kabupaten Musi Banyuasin," ujar Wabup.
Sementara itu, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Musi Banyuasin H Mursalin, dalam paparannya menyampaikan bahwa pengembangan ekosistem vokasi menjadi salah satu prioritas daerah dalam RPJMD 2025–2029.
"Pusat Vokasi ini akan menjadi katalis pembangunan SDM unggul, penggerak pertumbuhan ekonomi daerah, serta instrumen strategis untuk menurunkan angka pengangguran," tandasnya.
Dalam diskusi teknis rakor ini, berbagai masukan mengemuka, diataranya, pentingnya pendirian yayasan berbadan hukum untuk mengelola pendidikan dan kawasan vokasi secara profesional dan berkelanjutan, kemudian penguatan pendanaan melalui skema swasta, serta dukungan dana dari sektor industri.
Selanjutnya pengembangan program studi spesifik di bidang Eksplorasi Migas, Pertambangan Batubara, Budidaya Tanaman Keras (Sawit dan Karet), Mekanisasi Hasil Perkebunan, dan Keselamatan Kesehatan Kerja (K3), dan pemanfaatan aset eksisting pemerintah daerah, aset barang minilik negara serta swasta untuk lokasi pusat pelatihan. (ace)