Pasar Babat Sepi, Imbas Getah Murah

Pasar Kalangan Desa Babat Kecamatan Penukal Minggu 20 April 2025 tampak sepi, arus lalulintas di jalanan yang biasa padat kini lengang bahkan parkiran sepeda motor pun tak sepenuh biasanya.--
PALI, KORANRADAR.ID - Imbas dari harga getah karet murah berdampak pada rendahnya daya beli masyarakat di wilayah Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI), yang notabene mengandalkan hasil sadapan karet dikebunnya.
Rendahnya daya beli masyarakat akibat harga getah murah, terbukti sepinya pasar Kalangan Desa Babat Kecamatan Penukal yang buka setiap hari Minggu.
Pasar yang biasa dipenuhi pengunjung tersebut pada Minggu 20 April 2025 tampak sepi, arus lalulintas di jalanan yang biasa padat kini lengang bahkan parkiran sepeda motor pun tak sepenuh biasanya.
Kondisi itupun dikeluhkan pedagang di pasar kalangan terbesar di kecamatan Penukal tersebut karena omzet mereka jauh menurun dan dagangan yang dibawa banyak sisa dan terancam tidak laku dijual.
Seperti dikeluhkan Yanti, salah satu pedagang sayuran yang mengaku pada minggu ini transaksi sangat sepi.
"Sangat sepi minggu ini, hasil dari penjualan kami kali ini jauh menurun bahkan hilang hampir separuhnya," ungkap Yanti.
Akibat sepi penjualan, Yanti mengaku terancam merugi lantaran hasil berdagang kali ini tidak balik modal.
"Jangankan untung modal saja tidak balik. Masih banyak sisa dagangan kami yang pastinya dibuang sia-sia karena tidak laku dijual," akunya.
Sepinya pasar kalangan Desa Babat dampaknya bukan saja dialami pedagang namun juga petugas parkir sepeda motor maupun mobil di sekitar pasar tersebut.
"Pengunjung pasar sangat sepi, kendaraan yang parkir juga sedikit. Otomatis penghasilan kami menurun. Kami berharap kondisi ini tidak berlarut," kata Rustam petugas parkir di depan minimarket tak jauh dari pasar kalangan Babat.
Anjloknya harga getah di Kabupaten PALI diungkapkan sejumlah petani yang menyatakan bahwa getah karet semakin turun dari harga Rp14.000 per kilogram kini hanya Rp10.000 per kilogram.
"Harga getah mingguan saat ini antara Rp10.000 per kilogram sampai Rp11.000 per kilogram, jauh menurun dibanding bulan lalu. Bahkan getah harian dihargai Rp6.500 per kilogram. Akibat harga getah murah, terpaksa kami harus berhemat," ujar Rusti, petani asal Gunung Menang Kecamatan Penukal. (whr)