Anggota Komite III DPD RI dr Ratu Tenny Leriva Lakukan Pengawasan Kebijakan Program Makan Bergizi Gratis

Sebagai anggota Komite III Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, dr Ratu Tenny Leriva kembali ke daerah pemilihan (Dapil) dan sambangi Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel), Jumat (10/1/2025). --
PALEMBANG, KORANRADAR.ID -Dalam rangka kegiatan reses menjalankan tugas pengawasan kebijakan atas pelaksanaan Undang-undang Nomor 11 Tahun 2009 tentang Kesejahteraan Sosial, khususnya Program Makan Bergizi Gratis (MBG). Sebagai anggota Komite III Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, dr Ratu Tenny Leriva kembali ke daerah pemilihan (Dapil) dan sambangi Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel), Jumat (10/1/2025).
dr Ratu dan pihak Dinkes Sumsel membahas mengenai peran Dinkes dalam pelaksanaan MBG sebagai pengawas gizi makanan yg disajikan dalam program tersebut.
Diantaranya, bagaimana mekanisme monitoring agar gizi dan kandungan makanan yang diberikan sesuai dengan standar yang dibutuhkan oleh penerima MBG yaitu para siswa ibu hamil dan balita . Serta antisipasi apabila terjadi kejadian seperti reaksi alergi maupun keracunan.
Dikesempatan itu dr Ratu menyarankan, mengenai penguatan sosialisasi dan edukasi mengenai tumbuh kembang anak, serta gizi yang seimbang untuk para orang tua di rumah. Dan juga catatan untuk berkoordinasi dengan pihak Dinkes Pemda agar juga memberikan pelatihan kepada para guru dan sekolah yang menjalankan program ini langsung di lapangan. Kemudian Dinkes selalu berkoordinasi dengan Badan Gizi Nasional mengenai pelaksanaan MBG di Provinsi Sumsel.
Untuk diketahui, urgensi program ini dilatarbelakangi oleh rendahnya kualitas Sumber Daya Manusia (SDM), dan masih banyaknya anak putus sekolah.
Data menunjukkan bahwa 0,67% anak tidak bersekolah di tingkat Sekolah Dasar (SD), 6,93% di Sekolah Menengah Pertama (SMP), dan 21,61% tidak melanjutkan ke Sekolah Menengah Atas (SMA).
Selain itu, skor Programme for International Student Assessment (PISA) atau Program Penilaian Pelajar Internasional Indonesia menunjukkan penurunan dalam kemampuan membaca, matematika, dan sains selama sepuluh tahun terakhir.
Rencana MBG mencakup 82 juta penerima, termasuk anak sekolah, santri, balita, dan ibu hamil, dengan kebutuhan pangan yang besar.
Saat ini di Provinsi Sumsel baru Kota Palembang yang telah melaksanakan makan bergizi gratis kepada 2.963 sasaran dan 3.000 paket yang disediakan.
Reses tersebut juga dihadiri Kepala Kantor DPD RI wilayah Sumsel Rudiyan Syafutra beserta jajaran sekretariat. Turut hadir Kepala Dinkes Sumsel dr Trisnawarman beserta jajaran Dinkes Provinsi Sumsel. (sep)