Revolusi Xinhai 1911, Akhir Kekuasaan Dinati Qing
Revolusi Xinhai 1911 berhasil mengakhiri kekuasaan Dinasti Qing dan menurunkan tahta Kaisar Xuantong pada tahun berikutnya--
PALEMBANG, KORANRADAR.ID - Revolusi Xinhai 1911 berhasil mengakhiri kekuasaan Dinasti Qing dan menurunkan tahta Kaisar Xuantong pada tahun berikutnya.
Sesuai dengan kesepakatan yang dibuat antara pemerintahan republik dengan pihak istana bahwa kaisar terakhir Dinasti Qing, Aisin Gioro Puyi beserta keluarganya masih diperkenankan untuk tetap tinggal di istana bagian belakang dari Kota Terlarang.
Ia juga menggunakan gelar kaisar untuk menghindari penilaian yang terlalu buruk dari pemerintah manca negara. Revolusi Xinhai 1911 berhasil mengakhiri kekuasaan Dinasti Qing dan menurunkan tahta Kaisar Xuantong pada tahun berikutnya.
Sesuai dengan kesepakatan yang dibuat antara pemerintahan republik dengan pihak istana bahwa kaisar terakhir Dinasti Qing, Aisin Gioro Puyi beserta keluarganya masih diperkenankan untuk tetap tinggal di istana bagian belakang dari Kota Terlarang.
BACA JUGA:Ikan Bandeng Makanan Khas Imlek, Lambang Kemakmuran
BACA JUGA:Keberuntungan, Keuangan, Jodoh dan Kesehatan Shio Ayam di Tahun Ular Kayu 2025
Ia juga menggunakan gelar kaisar untuk menghindari penilaian yang terlalu buruk dari pemerintah manca negara.
Dengan demikian, tampak seakan-akan sebuah kerajaan kecil yang dipimpin Puyi masih eksis dalam sebuah negara republik.
Meskipun terisolir, namun Puyi masih kaisar sampai sebuah pergolakan politik yang terjadi pada 1924, Puyi terpaksa turun tahta lagi dan diusir dari Kota Terlarang.
Akibat kesulitan dalam mendanai anggaran pengeluaran sebuah keluarga kekaisaran, Puyi pada September 1923 terpaksa menyetujui pembebasan tugas sebagian besar pelayan istana.
BACA JUGA:Peluang, Tantangan, dan Kesejahteraan Shio Kelinci di Tahun Ular Kayu 2025
BACA JUGA:Ramalan Shio Anjing di Tahun Ular Kayu 2025
Karena itu para dayang yang sudah mencapai usia 24 tahun akan dibebastugaskan sebelum Festifal Pertengahan Bulan Musim Gugur tahun itu.
Masing-masing diberi pesangon sebesar 100 Yuan sebagai modal untuk mencari sendiri masa depan.