Makna dan Tradisi Kuno Festival Pertengahan Musim Gugur

Rabu 13 Nov 2024 - 17:00 WIB
Reporter : asifardiansyah
Editor : asifardiansyah

Menebak Teka-teki

Pada malam bulan purnama Festival Pertengahan Musim Gugur, banyak lampion digantung di tempat umum. Orang-orang berkumpul untuk menebak teka-teki yang tertulis di lampion. Karena ini adalah kegiatan favorit sebagian besar remaja putra dan putri, serta kisah cinta juga tersebar dalam kegiatan tersebut, sehingga menebak teka-teki lentera saat Festival Pertengahan Musim Gugur juga diturunkan sebagai wujud cinta antara pria dan wanita.

 

Begadang Semalaman

Bisa dikatakan bahwa tidak ada jam malam sepanjang malam pada Festival Pertengahan Musim Gugur di dinasti Song. Menurut cerita rakyat, semakin malam kita tidur pada malam Festival Pertengahan Musim Gugur, semakin panjang umur kita. Oleh karena itu, sebagian orang memanfaatkan ini untuk berdoa agar panjang umur.

 

Makanan Saat Festival Pertengahan Musim Gugur

Kue Bulan 

Kue bulan, disebut juga kue panen, kue reuni, merupakan penghormatan kepada dewa bulan pada Festival Pertengahan Musim Gugur di zaman dahulu. Kue bulan awalnya digunakan sebagai persembahan untuk memuja dewa bulan. Belakangan, orang-orang secara bertahap menganggap mengagumi bulan dan mencicipi kue bulan selama Festival Pertengahan Musim Gugur sebagai simbol reuni keluarga.

Kue bulan melambangkan reuni, dan menjadi makanan perayaan, dan juga dapat memberikannya kepada kerabat dan teman. Saat ini, makan kue bulan telah menjadi kebiasaan yang wajib dilakukan pada Festival Pertengahan Musim Gugur. Pada Festival Pertengahan Musim Gugur, orang-orang memakan kue bulan untuk mengekspresikan “reuni”.

 

Mengagumi Bunga Osmanthus dan Minum Anggur Osmanthus

Orang-orang sering makan kue bulan dengan menikmati osmanthus beraroma manis selama Festival Pertengahan Musim Gugur, dan menyantap berbagai makanan yang terbuat dari osmanthus beraroma manis, yang paling umum adalah kue kering dan permen. (tio)

Kategori :