PALEMBANG, KORANRADAR.ID - Menyemarakkan Hari Ulang Tahun ke-79 Kemerdekaan Republik Indonesia sekaligus menguatkan nilai-nilai governansi dan integritas, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyelenggarakan Roadshow Governansi: “Transformasi Governansi Pilar Penyangga Integritas” dalam bentuk Inspiring Talkshow dengan mengusung tema “Kuat Integritas, Kaya Kreativitas”.
Kegiatan yang diadakan di Sriwidjaja Ballroom Kantor OJK Sumatera Selatan dan Bangka Belitung tanggal 12 Agustus 2024 ini bertujuan untuk meningkatkan engagement dan kolaborasi OJK dengan seluruh pemangku kepentingan dalam mewujudkan ekosistem Sektor Jasa Keuangan yang sehat dan berintegritas.
Sophia Wattinena, Ketua Dewan Audit merangkap Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan menyebutkan, acara roadshow governansi ini merupakan acara regular dari OJK khususnya bidang Dewan Audit dan ARK.
“Khusus menyambut HUT ke-79 RI ini kami menyelenggarakan secara khusus di Palembang dengan menghadirkan narasumber salah satunya pencegahan KPK,” ujarnya.
\Masih kata dia, kedua narasumber ini dihadirkan untuk mengusung apabila ingin mengusung Indonesia Emas tentu harus banyak inisiatif yang kreatif tapi tanpa meninggalkan integritas.
“Dua hal ini harus berpadu menjadi satu dan diharapkan apabila dilakukan secara konsisten maka ini akan benar-benar mendukung tujuan pembangunan kita, meningkatkan PAD khususnya di Sumsel. Secara nasional target pertumbuhan kita bisa terjaga,” tuturnya.
Dengan kegiatan ini, pihaknya berharap agar semua kegiatan, pembangunan, inisiatif-inisiatif yang strategis dan kreatif tetap dijaga dalam koridor integritas sehingga hasilnya bisa maksimal dan optimal demi kemajuan masyarakat dan pertumbuhan ekonomi daerah.
Ia juga mengharapkan lembaga jasa keuangan terkait pentingnya pendekatan integritas tetap harus beroperasi menjaga target mengedepankan integritas dengan tagline Proud without Fraud.
“Governansi ini juga cukup luas. Tadi kita lihat bahwa ranking Indonesia ini dari indeks persepsi korupsi belum cukup bagus.
Jadi 115 dari 180 negara, skornya hanya 34 dari 100. Nah dari skor itu mbak bisa lihat ya, 34 dari 100, kalau kita anak kita kuliah sekolah tentunya 34 dari 100 bukan angka yang mengembirakan,” terangnya.
Hal ini tentu saja lanjutnya perlu menjadi perhatian bersama, bukan hanya OJK tapi juga kementerian lembaga lain, baik dari pemerintah pusat maupun daerah,
“Pada saat kita melakukan semua kegiatan itu harus lebih mengedepankan integritas sehingga dengan dana yang sama hasilnya itu bisa lebih dinikmati,” pungkasnya. (hen)