JAKARTA, KORANRADAR.ID – PT Bank OCBC NISP Tbk (OCBC) bekerja sama dengan OCBC Singapura menyelenggarakan One Connect Series 2024: Medical Technology Day, sebuah acara yang mempertemukan berbagai perusahaan teknologi kesehatan dari Indonesia, Singapura, dan Tiongkok untuk berkolaborasi dan menjajaki kemitraan. Dalam acara ini, perusahaan-perusahaan tersebut mengikuti sesi business matching yang dirancang untuk membantu mereka berkembang dan menjajaki pasar yang baru. Acara ini mengikuti kesuksesan seri sebelumnya di tahun 2023 yang telah berhasil mempertemukan berbagai perusahaan di bidang teknologi.
Acara ini diisi dengan berbagai sesi presentasi yang dibawakan oleh para ahli, di antaranya mengenai studi kasus dan wawasan mengenai industri kesehatan. Acara di hari pertama dihadiri oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno, dan acara hari kedua dihadiri oleh Duta Besar Indonesia untuk Singapura Suryopratomo dan Direktur Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan Republik Indonesia/Plt. Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Dr. Dra. L. Rizka Andalusia, Apt., M.Pharm., MARS.
Duta Besar Indonesia untuk Singapura Suryopratomo mengatakan, “Inisiatif ini melambangkan kekuatan kemitraan antara Indonesia dan Singapura, serta menunjukkan komitmen dalam memanfaatkan teknologi untuk kemajuan masyarakat, khususnya di bidang kesehatan yang sangat penting bagi kehidupan. Dengan inovasi dalam teknologi kesehatan, ke depannya diharapkan dapat tercipta berbagai inovasi baru dalam perawatan kesehatan di Indonesia dan seluruh dunia.”
Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) di akhir tahun 2023 mencatat realisasi penanaman modal asing (PMA) sebesar Rp 744 trilliun, dimana Singapura dan Tiongkok termasuk dalam lima besar negara yang berinvestasi paling besar di Indonesia. Hal ini menunjukkan kesempatan yang dapat terus digali untuk dapat meningkatkan penanaman modal asing di Indonesia.
Sebagai lembaga keuangan, OCBC berkomitmen untuk membangun ekosistem yang mendukung terciptanya inovasi dalam berbagai bidang, termasuk teknologi dan kesehatan.
Presiden Direktur OCBC Parwati Surjaudaja mengatakan, “OCBC berkomitmen untuk terus mendukung sektor teknologi kesehatan melalui kemitraan, investasi strategis, dan solusi keuangan yang disesuaikan dengan kebutuhan nasabah. Sesuai dengan visi kami yaitu menjadi mitra tepercaya dalam meningkatkan kualitas hidup, kami memanfaatkan proposisi dan kapabilitas regional melalui sinergi dengan OCBC Group, dipadukan dengan pengetahuan mendalam tentang nilai-nilai lokal Indonesia.”
Teknologi kesehatan merupakan salah satu fokus utama transformasi kesehatan di Indonesia, sesuai dengan Transformasi Pelayanan Kesehatan yang dibentuk oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Program ini bertujuan untuk meningkatkan sistem pelayanan kesehatan di Indonesia dengan enam pilar utama, salah satunya adalah menekankan pentingnya teknologi kesehatan, seperti penerapan rekam medis elektronik dan telemedis untuk menjadikan layanan kesehatan lebih efisien dan lebih mudah diakses.
Direktur Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan Republik Indonesia/Plt. Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Dr. Dra. L. Rizka Andalusia, Apt., M.Pharm., MARS, mengatakan bahwa teknologi memainkan peran penting dalam layanan kesehatan, termasuk untuk meningkatkan hasil perawatan kesehatan, efisiensi, aksesibilitas, dan kemajuan medis di masa depan.
“Investasi pada teknologi kesehatan tidak hanya memberikan prospek dari sudut pandang bisnis, namun juga memperkuat ketahanan kesehatan Indonesia dan memberikan nilai tambah pada layanan kesehatan.” tambahnya.
Lebih lanjut, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia Sandiaga Uno menyampaikan pula bahwa teknologi kesehatan dan ekonomi kreatif saling terkait, mendorong terciptanya inovasi, pertumbuhan ekonomi, dan pengembangan solusi baru dan kreatif untuk berbagai tantangan kesehatan.
One Connect Series pertama kali diadakan pada tahun 2023 dengan mengundang perusahaan teknologi lintas industri dari Tiongkok dan Indonesia untuk menjajaki kemitraan di bidang teknologi. Acara yang digelar selama dua hari ini diisi dengan kegiatan business match, sesi presentasi, dan exhibition yang dihadiri hingga 30 perusahaan teknologi asal Tiongkok, Singapura, dan Indonesia, dengan lebih dari 50 peserta. Acara tersebut juga dihadiri oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia Sandiaga Uno.