PALEMBANG, KORANRADAR.ID - Suhu politik di Kota Palembang semakin memanas. Yudha Rinaldi, salah satu tokoh yang disebut-sebut akan nyalon walikota Palembang dalam kontestasi nanti, mengisyaratkan keterbukaan terhadap berbagai kemungkinan dalam kancah politik.
"Last minute, memang saya mendaftar di PDIP. Kalaupun nanti setelah mendaftar ada yang mengajak komunikasi, saya welcome.
Nanti apa yang diambil oleh PDIP tentu melihat survei terlebih dahulu. Apakah wako atau wawako, kalau bagus bisa wako,"kata Yudha, kemarin.
Yudha, merupakan bendahara DPD PDIP mengakui sebenarnya komunikasi politik sudah terjalin dengan beberapa pihak.
"Sudah ada komunikasi dengan ketua DPC Demokrat, Yudha Pratomo Mahyudin," ujarnya.
Namun, ia menegaskan bahwa hingga kini, belum ada komunikasi dengan yang lain.
Ia menekankan pentingnya sinergi antara calon walikota dan wakil walikota, menolak anggapan bahwa wakil hanya sekadar "ban serep."
Menurut Yudha, keduanya harus bekerja sebagai satu kesatuan untuk membawa perubahan bagi Kota Palembang.
"Alasan maju, sesuatu klise dan normatif. Karena sudah ada kita bisa mengeksekusi masalah yang ada di Kota Palembang. Praktis kota ini stagnan semenjak zaman ESP," kata Yudha.
Menurutnya, masalah yang dihadapi kota hanya bisa diselesaikan oleh eksekutor yang melibatkan dinas terkait secara efektif.
"Kita sama-sama melihat masalah, yang bisa menyelesaikan eksekutor dan melibatkan dinas terkait,” ujarnya.
Sementara itu, RD, tokoh lainnya yang disebut-sebut akan maju, masih dalam tahap penjajakan awal. "Kita lihat dan jajaki terlebih dahulu. Sejauh ini baru komunikasi dengan YPM," ungkapnya.
Yudha juga memprediksi saat ini menunjukkan kemungkinan ada empat pasangan calon yang akan bertarung dalam pilkada Palembang mendatang.
"Dapat lima kursi dan kurang lima. Prediksi empat pasangan, yang lain tidak rata," prediksi Yudha mengenai peta politik di Palembang.
Terpisah, sekretaris penjaringan Cakada DPD PDI Perjuangan, Tun Teja, mengatakan tokoh lain internal PDIP yang sempat mendaftar selain Yudha Rinaldi, adalah Aidil telah mengembalikan berkas pendaftaran, namun komunikasi belum terjalin intensif. "Aidil tahapan pertama sudah mengembalikan, tapi tidak ada komunikasi," tambah Teja.